SURABAYA: Ribuan bonekmania, suporter Persebaya menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi, Kamis, 25 November 2021. Mereka menuntut revolusi PSSI lantaran buruknya kompetisi sepakbola di Indonesia.
“Suporter sepak bola Indonesia memang tidak diakui dalam statute PSSI. Tetapi harapan dan keinginan sangat besar merasakan dan melihat sepak bola Indonesia yang jujur, sportif dan berkemajuan,” isi penggalan surat Bonek yang beredar di jejaring sosial.
Menurut bonek sampai sekarang PSSI masih belum menunjukkan sistem yang baik untuk sepak bola nasional. Mereka pun mencontohkan buruknya kinerja wasit, suap dan pengaturan skor, kompetisi yang amburadul dan beberapa kasus lainnya.
Sebelumnya, Persebaya sempat dirugikan kepemimpinan wasit saat duel melawan Persela. Pada laga tersebut, alih-alih mengesahkan gol Jose Wilkson Teixeira yang sudah melewati garis gawang, wasit Mustofa Umarella justru bergeming.
BACA: Lumat Persita, Persebaya Sodok 4 Besar
Ironisnya, sesaat setelah kejadian itu, Mustofa lagi-lagi membuat keputusan yang salah dengan mengesahkan gol Persela yang dicetak Ivan Carlos meski nyata-nyata striker Persela asal Brasil itu sudah pada posisi offside.
Wasit Mustofa Umarella diberikan sanksi oleh PSSI dilarang memimpin pertandingan Liga 1 dan Liga 2. Namun pentolan bonek Andi Peci mengatakan sanksi yang diberikan tidak mencerminkan keseriusan pembenahan karena tidak ada waktu pemberlakuan sanksi.
"Terima kasih atas aksi hari ini. Kita siap gruduk Jakarta jika tidak ada perbaikan, " tulisnya.
Selain masalah perwasitan, bonek menyorti masalah mafia sepakbola. Terbaru, aksi percobaan penyuapan terjadi di Liga 3 PSSI Jatim yang terjadi pada laga Grup B Liga 3 PSSI Jatim antara Gresik Putra (Gestra) Paranane FA melawan NZR Sumbersari dan Gestra vs Persema.
(TOM)