JAKARTA: Slank bersiap kembali menemui penggemarnya lewat konser di tujuh kota di Indonesia. Konser Slank kali ini digelar dalam rangka perayaan album Tujuh yang dirilis 25 tahun lalu.
Rangkaian tur Slank bakal diawali di Solo pada 10 Mei. Berlanjut ke Surabaya (13 Mei), Bali (17 Mei), Pekanbaru (26 Mei), Lampung (2 Juni), Bandung (9 Juni), dan Jakarta sebagai penutup pada 23 Juni.
"Sesuai albumnya, Album Tujuh, kayaknya akan lebih menarik dan pas dengan tujuh kota," kata Anasthasia Sadrach dari Make A Show selaku Tour Director Make A Show di Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Album Tujuh merupakan penanda formasi Slank terbaru yang bertahan hingga kini. Bimbim, Ridho, Ivanka, Abdee dan Kaka tak sabar mengajak para Slanker bernostalgia mengenang salah satu album Slank paling laris itu.
BACA: Nanti Malam, Keindahan Gerhana Bulan Penumbra Muncul di Langit Indonesia
"Kami sudah lama enggak tur yang ada tema khususnya. Album Tujuh ini usianya 25 tahun. Kebetulan ada promotor dan teman yang mau mewujudkan sebuah tur. Jadi ini bentuk bersyukur kita setelah pandemi lebih dari dua tahun, kami keluar kandang dengan tur yang temanya perayaan 25 tahun album Tujuh," kata Kaka.
Selain membawakan 14 lagu yang ada di album Tujuh, Slank juga bakal menghadirkan hits mereka yang lain. Bimbim mengaku rindu merasakan atmosfer kembali melakoni tur lalu bertemu Slanker.
"Kamu tertantang untuk membuat konsep berbeda. Pastinya album Tujuh ini sesuatu yang segar buat para pendengar kita. Jadi ini satu hal yang baru juga, sebenarnya sudah lama kita inginkan juga tur ini. Jadi 14 lagu dalam album itu nanti kami bawain. Baru pas di ending, kami bawain lagu-lagu hits kami," kata Bimbim.
Tiket konser tur Slank di dibeli di Loket.com dan GoTix. Harga tiket dibagi dalam dua kategori yakni, Festival (Rp150 ribu) dan VIP (Rp750 ribu). Tiket konser tur Slank juga bisa didapatkan di gerai JNE yang turut berperan sebagai penyedia jasa logistik.
"Kita tahu Slank ini kan legenda hidup di dunia musik. Ini bentuk komitmen kami. Selain UMKM kami mendukung proyek ekonomi nasional termasuk industri kreatif seperti ini," tutup M Feriadi Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE.
(TOM)
