Pesona Kawah Ijen Bakal Makin Mendunia

Wisatwan bersantai menikmati keindahan kawah Ijen Banyuwangi (foto/ist) Wisatwan bersantai menikmati keindahan kawah Ijen Banyuwangi (foto/ist)

BANYUWANGI. Pesona Kawah Ijen Banyuwangi bakal semakin mendunia setelah diusulkan masuk dalam  jaringan geopark dunia (UNESCO Global Geopark/UGG).
 
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar mengatakan bersyukur atas dukungan dari pemerintah pusat melalui Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau KNIU Kemendikbud, Arief Rachman yang telah memfasilitasi surat pengajuan itu.
 
"Kami sudah berkomunikasi dengan KNIU. Surat sudah dikirimkan ke Sekretariat International Geoscience and Geoparks Programme (IGGP) UNESCO di Paris. Terima kasih kepada Gubernur Jatim Ibu Khofifah Indar Parawansa dan jajaran Kemendikbud yang telah mendorong dan membantu Kami menyiapkan semua ini," katanya.


Menurut Anas, dengan menyandang UNESCO Global Geopark/UGG), maka ke depan UNESCO juga akan ikut mempromosikan Banyuwangi sebagai bagian dari jaringan geopark dunia. Dampaknya, dapat juga mengangkat posisi Banyuwangi sebagai tujuan wisata yang kaya pesona alam dan budaya.

Selain itu, secara otomatis juga ada upaya peningkatan keterlibatan masyarakat lokal dalam melindungi dan menjaga kekayaan alam di wilayah situs geopark tersebut.
 
"Sejumlah bukti telah menunjukkan, setelah masuk UGG, jumlah orang yang ingin datang semakin besar, termasuk dari kalangan internasional. Tentu ujungnya adalah menggerakkan ekonomi lokal, terus membuka lapangan pekerjaan melalui sektor-sektor turunan yang tumbuh, seperti olahan pangan, UMKM, seni pertunjukan, jasa transportasi dan sebagainya," kata Anas.
 
Sementara itu, Arief Rachman mengatakan, segera memfasilitasi Banyuwangi menyelesaikan proses administrasi dokumen yang disyaratkan oleh UNESCO Global Geopark (UGG).
 
"Akan segera kami selesaikan letter of intent terkait penyampaian dokumen. Kami akan bantu siapkan ini," ujar Arief.
 
Arief juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang telah mengembangkan pariwisata berkelanjutan.
 
"Kami berpesan agar fasilitas fisik yang akan dibangun terkait geopark jangan sampai merusak keaslian geopark, karena UNESCO sangat memperhatikan keaslian geopark," katanya.
 
Dalam rangka penominasian situs Geopark Ijen, Banyuwangi sendiri terus menyiapkan aplikasi dokumen yang memuat informasi dan diskripsi ilmiah terkait potensi warisan geologi dan geo-konservasi serta program peningkatan kapasitas masyarakat yang ada di sekitar wilayah Geopark Ijen.
 
Karakteristik utama yang diunggulkan dari situs Geopark Ijen, yakni keelokan kawasan Gunung Ijen yang mengedepankan tiga komponen pariwisata, yaitu wisata geologi, biologi dan budaya.
 
Banyuwangi telah ditetapkan sebagai geopark nasional sejak 2018. Sebelumnya, Gunung Ijen juga telah ditetapkan sebagai jaringan Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO lewat sidang International Coordinating Council UNESCO di Peru, pada 2016.
 

 


(TOM)

Berita Terkait