GRESIK : Sejumlah ruang kelas di Sekolah Upt SMPN 27 Gresik rusak parah. Atap dan dinding sekolah yang yang berada di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Gresik itu jebol. Terdapat 9 ruangan yang kondisinya memprihatinkan.
Dari 9 ruang sekolah itu terparah di tiga ruang kelas. Kelas VIII B, C, dan D. Ketiga ruang kelas ini sudah rusak sejak tahun 2021 lalu. Karena khawatir ambruk, siswa dari kelas itu berpindah ruang ke ruang kesenian dan serba guna.
“Untuk tahun 2022 ini, dari 9 ruang kelas yang rusak, baru lima ruang sekolah yang akan direhab oleh Dinas Pendidikan Gresik. Yakni, ruang kelas IX A, VII A, ruang BK, ruang kelas VIII A, dan VII B,” ucap Waka Sarpras Upt SMPN 27 Gresik, Surip.
Menurutnya, lima ruang yang akan direhab pada bulan Agustus 2022 ini sudah dilakukan pengajuan rehabilitasi di tahun ajaran 2021 – 2022. Sedangkan tiga ruang kelas VIII B, C, dan D juga sudah dilakukan pengajuan. Sejak runtuhnya genteng atap sekolah pada bulan November tahun 2021 hingga tahun 2022 ini.
Baca juga : Kades Ngerong Pasuruan Tertipu Mafia Tanah
“Tapi belum ada rencana rehabilitasi untuk tiga ruang itu. Ditambah satu ruang Lab komputer yang rusak,”ujarnya.
Dikatakan, pihaknya sebelumnya sudah melakukan antisipasi hewan jenis rayap yang menggorogoti penyangga atap sekolah. Tetap saja, masih banyak hewan rayap hitam pada kayu penyangga hingga atap sekolah yang dibangun sejak tahun 1996 itu
“Total ada 384 siswa di sekolah ini. Semuanya masih tetap bisa beraktivitas seperti biasanya. Dengan menggunakan ruang kelas yang masih bisa digunakan,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Gresik S Hariyanto mengatakan, untuk menyelesaikan rehab sekolah itu membutuhkan anggaran sebesar Rp300 miliar. Namun setiap tahunnya, plot anggaran untuk rehab ini berkisar Rp50 miliar. Untuk tahun 2022 ini, Dispendik menyiapkan anggaran sekitar Rp30 miliar untuk rehab gedung SD dan SMP.
“Kemarin sudah kami petakan, tetap melalui tahap verifikasi lapangan juga. Dan yang rusak parah kami dahulukan, seperti ruang kelas jebol,” ucapnya.
Diketahui, dari data Dinas Pendidikan Gresik ada ratusan unit ruangan sekolah tingkat SDN dan SMPN mengalami kerusakan. Untuk SDN kategori rusak ringan ada 2.657 unit, rusak sedang ada 128 unit, rusak berat ada 33 unit. Sedangkan untuk tingkat SMP rusak ringan, ada 667 unit, rusak sedang ada 32 unit, dan rusak parah ada 4 unit.
Sedangkan untuk anggaran rehabilitasi sekolah tahun 2022 SDN. Meliputi pembangunan sarpras dan utilitas sekolah Rp 612,6 juta (DAK), rehab sedang/berat ruang kelas Rp6,8 miliar (APBD), rehab sarpras sekolah Rp1,8 miliar (APBD). Total Rp9,2 miliar.
Untuk SMPN pembangunan unit sekolah baru (USB) Rp9,3 miliar (APBD), penambahan ruang kelas baru Rp 950 juta (DAK), rehab ruang kelas Rp7,4 miliar (DAK/APBD), rehab ruang guru Rp522 juta (DAK), rehab perpustakaan Rp 952 juta (DAK), rehab laboratorium Rp1,2 miliar (DAK) dan ehab sarpras sekolah Rp703 juta (DAK). Total Rp22 miliar. Sedangkan pada Anggaran rehab sekolah 2021 Rp56 miliar.
(ADI)