BOJONEGORO : Sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro akan dilalui pembangunan ruas jalan tol Ngawi – Bojonegoro – Tuban (Ngaroban). Sedikitnya ada 50 desa di 15 kecamatan yang ada di Bojonegoro akan dilalui pembangunan jalan tol sepanjang 116,78 kilometer tersebut. Kecamatan yang dilalui diantaranya Kecamatan Baureno, Kepohbaru, Sumberjo, Balen, Sukosewu, dan Kapas.
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Reni Ahiantini dari Kementerian PUPR mengatakan rencana pengembangan jaringan Jalan Tol Ngaroban merupakan skema pengembangan infrastruktur jalan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai langkah integrasi sistem jaringan jalan berdasarkan prakiraan potensi pertumbuhan ekonomi wilayah.
“Juga sebagai antisipasi pergerakan barang dan jasa untuk masa yang akan datang di Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban,” tuturnya.
Jalan tol ruas Ngawi-Bojonegoro-Tuban (Ngaroban) ini akan menghubungkan jalan tol ruas Solo – Ngawi – Kertosono yang sudah beroperasi dan terhubung dengan jalan tol ruas Demak – Pati – Babat dan Babat – Manyar, yang nantinya juga terhubung dengan jalan tol eksisting ruas Surabaya – Gresik.
Baca juga : Spanduk Erick Thohir-Khofifah 2024 Bertebaran di Jember, Gubernur : Mandatku di Jatim
Sehingga keberadaan jalan tol ruas Ngaroban akan berfungsi sebagai ‘jaringan jalan tol penghubung lintas tengah dan utara’ untuk menunjang koridor pergerakan barang dan jasa di sisi tengah dan sisi utara, serta peningkatan kapasitas layanan infrastruktur yang mampu menstimulasi pertumbuhan di wilayah utara hingga timur Pulau Jawa dengan berbagai potensinya.
“Maka pembangunan Jalan Tol Ruas Ngawi – Bojonegoro – Tuban (Ngaroban) akan berperan penting sebagai jalur penghubung antar jalan lintas baik itu jalan tol maupun jalan non tol,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, tim Teknis Perwakilan Kementerian PUPR, Ridwan Hoesin mengatakan bahwa dalam proses pembangunan ruas tol sepanjang lebih kurang 116.78 km tersebut nantinya akan menggunakan skema kerjasama badan usaha dengan pemerintah daerah.
“Rencana pembangunan jalan tol ini bisa dimulai pembangunan pada tahun 2023 apabila seluruh tahapan selesai dan tidak ada masalah,” ungkapnya.
(ADI)