LUMAJANG : Sapi seberat satu ton di Lumajang mati akibat terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Warga kesulitan mengeluarkan sapi tersebut dari kandang. Sapi yang mati tersebut jenis limosin milik Mulyadi, warga Desa Nguter, Kecamatan Pasiran.
Sapi tersebut diketahui mati pada Selasa 24 Mei 2022 sore dengan kondisi mengeluarkan cairan busa di mulut dan kaki bengkak. "Sudah satu minggu sakitnya," ujar Mulyadi.
Mulyadi meminta bantuan puluhan orang untuk mengevakuasi sapi yang mati tersebut dari kandang untuk dikubur di belakang rumahnya. Kematian sapi milik Mulyadi bukan yang pertama di daerah itu. Total sudah 17 ekor sapi di Lumajang yang mati akibat terjangkit wabah PMK
Data terkini mencatat ada 1.117 ekor hewan ternak di Lumajang yang terjangkit PMK, dan tingkat kesembuhan yang rendah. Hanya sembilan ekor yang dinyatakan sembuh. Kondisi itu membuat para peternak mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
Baca juga : Penendang Sesajen di Gunung Semeru Lumajang Dituntut 7 Tahun Penjara
Mereka juga dilema antara menjual ternak dengan harga murah atau menunggu wabah PMK selesai. Pemkab Lumajang kini terus berupaya menanggulangi wabah PMK yang merebak di wilayahnya. Puluhan dokter hewan disiagakan dan mencegah wabah meluas.
(ADI)