MANDALIKA: Sekilas tidak ada yang berbeda di paddock tim Apatte Elang Perkasa Team 2 jika dibandingkan tim-tim peserta Shell Eco-marathon (SEM) Indonesia 2022. Tetapi ternyata tim dari Universitas Brawijaya ini mengandalkan seorang mahasiswi di balik kemudi mobil Anagata FCV.
Natalia Clerin dari Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Brawijaya angkatan 2019 dipercaya sebagai pembalap di kelas mobil prototype hidrogen. Dia pun harus bersaing dengan sejumlah pembalap lainnya untuk menghasilkan catatan energi paling efisiensi di Sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat.
"Kalau target sebenarnya ini jauh dari target awal kita. Soalnya kalau target awal kita sebenarnya paling tidak bisa finish itu sudah hebat banget," ungkap Clerin Jumat sore, 14 Oktober 2022.
Kala itu mobil yang dikendarainya berhasil mencatatkan konsumsi energi 358 km/m2. Sedangkan target awal yang dipatoknya hanya 200 km/m2.
BACA: Rumah Rapper Megan Thee Stallion Dibobol Maling
Hasil yang bisa diraih oleh Clerin ini tidak terlepas dari persiapan yang dilakukannya. Meski ini pertama kalinya turun di ajang perlombaan kendaraan hemat energi, dia pun tidak setengah hati untuk menjalaninya.
Clerin mengakui rutin melakukan latihan di berbagai tempat seperti di jalanan kala tengah malam, kawasan Stadion Kanjuruhan, hingga ke Gelora Bung Tomo Surabaya.
"Kalau mengemudi mobil (pengemudi mobil harian) iya, ini baru pertama kali saya menjadikan partisipan, baru benar-benar ini pertama kali (pembalap mobil hemat energi). Kalau hobi bukan, saya sebelumnya awam di dunia seperti ini, jadi karena asik saja bisa gabung bersama tim hemat energi, lantaran visi misi kualitas kita, ilmu kita di teknik mesin, terus kita membangun mobil hemat energi."
Clerin pun mengakui saat turun di Sirkuit Mandalika, dia terpukau. Aspal yang bagus hingga lintasan yang lebar menawarkan sensasi yang berbeda. Meski demikian dia mengakui sistem komunikasi di mobilnya tidak cukup kuat untuk terhubung dengan paddock ketika masuk ke dalam lintasan.
"Karena ini treknya luas banget, biasanya kan ada komunikasi bersama tim saya. Di situ saya merasa sendiri karena sinyal enggak kuat. Jadi saya selama 30 menit mengemudi sendiri, ya gimana, agak kesepian aja sih," curhatnya.
(TOM)