Mojokerto: Pemkot Mojokerto siap memberikan layanan bagi calon anggota legislatif (caleg) ataupun tim sukses yang stres hingga mengalami gangguan kejiwaan akibat gagal menduduki kursi dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kota Mojokerto dalam Pemilu 2024.
"Saya sudah berkoordinasi dengan kepala dinas kesehatan (Kadinkes) agar kita bisa bersiap mengantisipasi adanya caleg yang stres pasca Pemilu," ujar Pj. Wali Kota Ali Kuncoro, dikutip dari Antara pada Kamis, 15 Februari 2024.
Berdasarkan dari situasi dan kondisi di pemilu-pemilu sebelumnya, ada kecenderungan peningkatan orang stres pasca Pemilu terutama jika hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Atas arahan Pj Wali kota, Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB dr. Farida Mariana mengungkapkan jika pihaknya siap memberikan layanan, meski tanpa persiapan khusus.
"Karena sudah bagian dari layanan rutin kesehatan jiwa, jadi fasilitas dan tenaga kesehatan sudah siap," ujar dr. Farida.
Pemeriksaan awal kesehatan jiwa dapat dilakukan dengan mengunjungi layanan Poli Jiwa yang ada di seluruh puskesmas di Kota Mojokerto atau melalui program pemantauan kesehatan warga terintegrasi (Prameswari).
Berikutnya, jika ditemukan indikasi gangguan kesehatan jiwa, akan dilakukan penjadwalan konsultasi lanjutan dengan psikolog. Frekuensi konsultasi akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
"Bisa juga melakukan pemeriksaan di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo. Selain psikolog juga sudah ada dokter spesialis kesehatan jiwa," tambah dr. Farida.
Sebagai informasi, berdasarkan data penetapan daftar calon tetap (DCT) pada pemilihan legislatif (Pileg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto, total ada 319 caleg yang bakal bertarung merebutkan 25 kursi DPRD Kota Mojokerto.
(SUR)