TUBAN : Jika biasanya fashion show digelar di ruangan, warga desa pesisir Tuban justru menggelar acara tersebut di tepi pantai semilir. Hamparan pasir putih disulap menjadi catwalk dan ajang berlenggak-lenggok.
Secara bergantian puluhan gadis remaja menunjukkan kemampuannya memperagakan gaya busana layaknya model profesional. Dengan paras cantik, mereka mencoba menarik perhatian dewan juri.
Festival di ikuti sekitar 50 peserta. Selain dari Tuban, peserta fashion show ini juga datang dari Lamongan dan Bojonegoro hingga Rembang, Jawa Tengah yang turut memeriahkan acara tersebut.
Audisi gadis pesisir di pantai semilir ini merupakan yang pertama kali digelar. Dengan berlatar belakang laut biru dan pelabuhan, menjadikan keindahan dan pengalaman rekreasi menarik yang tersendiri bagi para pengunjung pantai.
Keindahan panorama pantai menjadi lebih lengkap dengan rimbunnya pepohonan cemara udang dan beraneka macam fasilitas wisata pantai lainnya, seakan memanjakan para wisatawan.
Salah satu peserta fashion show mengatakan, untuk mengikuti festival ini dirinya telah berlatih keras sekaligus memilih kostum yang terbaik. Peserta mengaku memiliki sedikit kendala dalam fashion kali ini.
"Sebab, catwalk yang digunakan kali ini adalah pasir. Sehingga menjadikan kendala tersendiri saat para peserta mempergakan busana," kata Betty Zetirra Febyzona.
Sementara itu, Kepala Desa Socorejo, Arief Rahman Hakim mengatakan audisi ini berkonsep orisinil untuk mempromosikan pantai Semilir. Selain itu, tujuan utamanya adalah untuk mencari talenta dan bakat berkreasi dalam dunia model.
"Namun kami tetap tetap menerapkan protokol kesehatan. Seperti melakukan pengecekan suhu tubuh para pengunjung yang akan masuk di lokasi wisata, wajib memakai masker, serta tetap menjaga jarak," katanya.
(ADI)