Trenggalek: Seorang pelajar SMP dilaporkan meninggal akibat tenggelam di Sungai Tawing, Desa Bogoran, Trenggalek, Jawa Timur. Korban diduga tidak bisa berenang setelah mengalami kram kaki.
Polisi yang menangani kasus ini hingga Selasa siang tidak menemukan tanda-tanda kejanggalan atau unsur kesengajaan yang menyebabkan MI, 14, meninggal dunia.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," kata Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin dikutip dari Antara, Rabu, 7 Agustus 2024.
Keyakinan ini didasarkan pada hasil olah tempat kejadian perkara, pemeriksaan saksi, dan hasil otopsi tim forensik Inafis. Hasil autopsi juga menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Keluarga korban sudah menerima peristiwa itu sebagai musibah," kata Zainul.
Sebelum kejadian tragis tersebut, saksi AA, 18, menyebut korban sempat mengalami kram kaki. Korban berteriak. AA segera melepas jaketnya dan melompat ke sungai untuk menolong.
"Namun saat itu, korban bisa memegang kawat bronjong dan selamat. Tidak tenggelam," jelas Zainul.
Alih-alih naik ke daratan, MI malah naik ke bronjong dan kembali melompat ke sungai untuk berenang. Beberapa saat kemudian, MI mulai tenggelam dan berteriak meminta tolong.
AA yang berada di tepi sungai berusaha mendekati dan mengangkat tubuh korban. Nahas, sungai terlalu dalam dan AA tidak kuat untuk menepi.
AA berteriak minta tolong kepada teman-temannya. Kedua teman AA yang berinisial RA, 23, dan WH, 20, tidak bisa berenang. Keduanya berteriak meminta tolong kepada warga.
Warga yang mendengar teriakan tersebut segera datang untuk menolong korban. Sayangnya, nyawa MI tidak tertolong.
(SUR)