LUMAJANG: Lahan relokasi itu untuk warga yang rumahnya hancur akibat diterjang erupsi Gunung Semeru belum sepenuhnya siap. Saat ini, pembersihan lahan relokasi baru mencapai 17 persen.
"Hingga hari ini, kegiatan pembersihan area relokasi yang berada di Desa Sumbermujur itu sudah mencapai 17%," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan pers, Selasa, 21 Desember 2021.
Abdul menjelaskan berdasarkan data sementara, total rumah rusak akibat awan panas guguran Gunung Semeru mencapai 1.027 unit. Dengan rincian rumah rusak berat 505 unit di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
"Sedangkan di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, rumah rusak berat sebanyak 437 unit dan rusak ringan 85 unit," jelasnya.
BACA: Korban Meninggal Erupsi Semeru Bertambah Jadi 50 Orang
Sementara hingga saat ini tercatat masih ada sebanyak 10.400 warga yang mengungsi di 406 titik pengungsian. Sebagian besar warga mengungsi di dalam wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Titik pengungsian masih terpusat di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Candipuro 21 titik dengan 4.645 jiwa, Pasirian 17 titik 1.732 jiwa dan Pronojiwo 4 titik 1.077 jiwa.
"Selain terpusat di tiga kecamatan, sebaran titik pengungsian lainnya berada di wilayah Kabupaten Lumajang, seperti Sumbersuko, Pasrujambe, dan Lumajang," ungkapnya.
Titik pengungsian di luar Kabupaten Lumajang teridentifikasi di Kabupaten Malang 9 titik dengan total 341 jiwa, Blitar 1 titik 20 jiwa, Probolinggo 1 titik 11 jiwa dan Jember 3 titik 13 jiwa.
(TOM)