GRESIK: Kericuhan mewarnai laga penentuan menuju 16 besar Liga 3 antara Gresik United melawan Persipasi Bekasi di Stadion Gelora Joko Samudra, Gresik, Jawa Timur, Selasa 22 Februari 2022.
Usai pertandingan, pemain Persipasi mengamuk mengejar dan berusaha menyerang wasit setelah kalah 2-1 sekaligus gagal lolos ke babak 16 besar.
Para pemain Persipasi semakin emosi dan berusaha menyerang wasit ke ruang ganti. Namun, upaya pemain gagal setelah petugas dengan sigap mengamankan wasit Husen.
Official dan pemain menuding kekalahan Persipasi bukan karena main jelek, melainkan akibat kepemimpinan wasit yang dinilai kotor dan merusak pertandingan.
"Pertandingan sudah bagus, tapi dirusak wasit. Sama saja kita main 11 lawan 13, " ujar Arif Rahman Hakim, Panpel Persipasi.
BACA: Tersangka Bambang Suryo Ancam Sebutkan Nama Mafia Bola
Kericuhan kembali terjadi saat seluruh official dan pemain Persipasi keluar dari ruang ganti mendadak menuju ruang pemain Gresik United.
Official Persipasi mengamuk berusaha mencari salah satu panpel yang diduga memukul pemain Persipasi. Suasana semakin panas lantaran panpel GU dianggap menyembunyikan pelaku.
Tak mau terpancing dan terlibat saling pukul, panpel GU minta Persipasi menunjukkan bukti pemukulan. Official Persipasi bekasi ini semakin geram dan siap melaporkan wasit dan oknum panpel yang diduga melakukan pemukulan.
Sementara Ketua Panpel Gresik United Martha Cristiawan membantah tudingan jika anggota panpel memukul salah satu pemain Persipasi.
"Pemain dan official Persipasi hanya mencari-cari kesalahan karena timnya kalah. Kami siap menindaklanjuti apabila ada bukti pemukulan lewat video, " tandasnya.
Sementara hasil pertandingan ini membuat GU lolos ke babak 16 besar Liga 3 Nasional sebagai juara grup. Sementara Persipasi harus menunda impiannya untuk bisa menembus Liga 2 musim depan.
(TOM)