SURABAYA: Kasus aktif covid-19 di Jawa Timur saat ini berjumlah 19.062 jiwa atau meningkat dari 18.221 kasus pada 14 Februari 2022. Meski demikian kasus harian covid-19 di Jatim menurun dari 5.880 menjadi 3.885 kasus.
Secara kumulatif jumlah kasus covid-19 di Jatim hingga saat ini tercatat ada 444.683 kasus. Dari jumlah tersebut, 395.762 pasien dinyatakan sembuh dan ada 29.860 pasien dinyatakan meninggal dunia.
"Mudah-mudahan kasus covid-19 di Jatim terus menurun," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Selasa, 15 Februari 2022.
Khofifah mengaku terus melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus covid-19 di wilayahnya. Salah satunya menekankan penguatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di wilayah setempat.
BACA: Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu Kuning Kediri Limbung
Khofifah berpendapat PPKM mikro menjadi bagian penting dalam mengantisipasi lonjakan kasus, di mana filterasi harus dilakukan dari lini terbawah.
Saat meledaknya kasus covid-19 varian Delta, lanjut Khofifah, PPKM mikro terbukti mampu meminimalisir penyebaran kasus. Maka dari itu pihaknya akan menguatkan lagi penerapan PPKM mikro dengan melibatkan sebanyak mungkin relawan di 38 kabupaten/kota di Jatim. "Semoga ikhtiar kita ini segera memperlihatkan hasil yang baik," jelasnya.
Berdasarkan sebaran zonasi covid-19 di Jatim, hanya ada satu dari 38 daerah berstatus zona oranye covid-19 yakni Kota Malang. Sedangkan, 37 daerah sisanya status zona kuning covid-19.
Oleh karena itu, Pemprov Jatim bersama Pemkab/Pemkot tengah melakukan penguatan tempat isolasi terpusat (isoter) untuk pasien covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan. Reaktivasi isoter di Jatim, kata Khofifah, merupakan bagian dari ikhtiar dalam kesiapsiagaan menghadapi lonjakan kasus positif covid-19.
"Pasien tanpa gejala atau gejala ringan bisa berobat ke sini. Biarkan rumah sakit-rumah sakit fokus pada penanganan gejala sedang dan berat," ujarnya.
(TOM)