PASURUAN : Seorang instruktur fitnes di Kota Pasuruan, Jawa Timur, mengamuk kepada petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lantaran terkena semprotan disinfektan saat makan di warung. Pria berinisial JK itu bahkan hampir saja melempar petugas dengan batu. Video kejadian ini pun viral di media sosial.
Saat kejadian, JK diketahui sedang makan di warung nasi di Jalan Airlangga, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Petugas yang lewat kemudian menyemprotkan disinfektan ke arah warung tersebut. Rupanya JK juga terkena semprotan sehingga dia spontan mengamuk dan berusaha menyerang petugas BPBD.
Dalam video viral berdurasi 29 detik itu, terlihat instruktur fitnes asal Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Bugulkidul, Kota Pasuruan, membawa paving block. Dia hendak melempar petugas yang posisinya berada di atas mobil pemadam kebakaran. Beruntung warga yang berada di lokasi kejadian langsung berusaha menahan JK agar mengurungkan niatnya.
BACA JUGA : Disebut Pacar Lonte, Gadis di Malang Nyaris Melompat dari Jembatan Penyeberangan
Meski tidak jadi melempar petugas, JK mengomel-ngmel dan memaki-maki petugas. Dia tidak terima karena terkena semprotan disinfektan saat makan nasi pecel. Peristiwa ini terjadi pada Minggu kemarin, tepatnya di sebuah warung Jalan Airlangga. Saat itu, petugas melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sepanjang jalan
Video viral ini mendapat beragam respons pro dan kontra dari netizen. Ada yang menyangkan tindakan petugas karena tidak memberikan peringatan atau aba-aba saat akan menyemprotkan disinfektan.
"Iya, mungkin terlalu buru-buru, petugasnya itu enggak lihat situasi di lapangan jadi agak sembrono. Seharusnya petugas melihat situasi di lapangan, baru disemprotkan. Beri tahu dulu sebelum menyemprotkan disinfektan. Dia kan lagi makan di warung," kata warga Pasuruan, Mulyono, Selasa 6 Juli 2021.
Namun, ada pula yang setuju atas tindakan petugas. Sebab, sesuai aturan pemerintah saat PPKM Darurat, warga tidak boleh makan di tempat dan harus membawa makanan yang dibeli untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Kalau saya setuju dengan apa yang dilakukan petugas. Karena jauh-jauh hari sebelumnya kan sudah dilakukan sosialisasi untuk pedagang kaki lima, warung, resroran, untuk sementara tidak boleh makan di tempat. Apa yang dilakukan petugas sudah benar, saya mendukung langkah petugas," kata warga lainnya, Heri.
Sementara Kapolres Pasuruan AKBP Arman membenarkan peristiwa tersebut. Polres Pasuruan berencana memanggil warga yang mengamuk tersebut. Dia juga mengingatkan warga patuh pada aturan PPKM Darurat untuk menekan penyebaran covid-19.
(ADI)