SUMENEP: Meski masih bisa digelar, tradisi nyader dalam rangka syukuran petani garam di Kabupaten Sumenep terpaksa dipersingkat. Setelah ritual inti selesai, kerumunan warga langsung dibubarkan petugas.
"Kami menerjunkan 123 personel untuk menertibkan warga yang ternyata masih cukup banyak yang datang dan berkerumun, " ujar Wakapolres Sumenep, Kompol Palma Fitria Fahlevi.
Tradisi nyader merupakan tradisi yang rutin setiap tahunnya dilakukan petani garam di Kabuaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Selain syukuran atas limpahan rejeki pada pertanian garam mereka sepanjang tahun, warga juga berdoa agar dijauhkan dari segala macam musibah termasuk covid-19.
BACA: Anggota DPRD Tulungagung Gelar Wayangan, Dibubarkan!
Salah satu tokoh masyarakat, Abdurrahman mengaku tidak keberatan meski ada sejumlah pembatasan terkait protokol kesehatan di tengah pandemi.
"Yang penting adalah prosesi ritual utama dan sakral pada tradisi nyader sudah selesai dilaksanakan," ucapnya.
(TOM)