Inovatif, Kepsek SMKN 5 Malang Buat Moge Listrik Baterai Laptop Bekas

Moge buatan Cone menggunakan tenaga listrik dari baterai laptop bekas (Foto / Metro TV) Moge buatan Cone menggunakan tenaga listrik dari baterai laptop bekas (Foto / Metro TV)

MALANG : Kepala Sekolah SMKN 5 Malang sukses membuat motor gede (moge) listrik. Laki-laki bernama Cone Kustarto Arifin ini merancang motor ramah lingkungan itu sejak awal pandemi covid-19 Maret 2020 lalu. Cone menuturkan, ide dari pembuatan moge listrik ini berawal dari keinginannya memiliki moge yang berbeda dari yang ada di pasaran.

Dia pun kemudian merancang sedemikian rupa pembuatan moge dengan tenaga listrik yang ramah lingkungan sejak Maret 2020. "Kami buat konsep motor gede tetapi bertenaga listrik. Jadi berbeda dengan yang banyak beredar di pasaran," ucap Cone Kustarto, Selasa 2 Oktober 2021.

Pada proses pembuatan moge listrik ini, dirinya dibantu seorang pekerja yang mengurusi sistem kelistrikan. Sementara untuk desain motor dia buat sendiri. Moge tersebut benar-benar dibangun dari nol, mulai dari desain rangka, kompartemen mesin tenaga listrik hingga alat gerak yang menggunakan hap, hingga akhirnya kini bisa menjadi kendaraan yang bisa berfungsi dengan baik.

"Prosesnya tidak mudah, sempat mengalami bongkar pasang juga beberapa kali. Sampai akhirnya kami dapat settingan seperti yang ada saat ini," katanya.

Baca Juga : Biaya Perawatan Mobil Listrik dan Bensin, Mana Paling Murah?

Moge ini dia susun dengan memanfaatkan tenaga baterai laptop bekas. Sebelum dimanfaatkan, baterai tersebut terlebih dahulu direkondisi serta melewati beberapa perbaikan agar bisa kembali difungsikan. Saat ini, total ada 312 baterai bekas laptop yang digunakan sebagai penyimpan tenaga listrik motor tersebut. Daya tampung yang mencapai 40 ampere membuat motor tersebut bisa digunakan untuk jarak hingga 50 kilometer.

"Untuk waktu pengisian daya listrik memerlukan sekitar 1,5 jam. Ini sudah jauh lebih cepat ketimbang awal pengembangan yang memerlukan sekitar 6 jam untuk pengisian daya," katanya.

Menariknya, dari sisi desain Cone menambahkan sentuhan ukiran kayu di bodi kiri dan kanan motor. Jok motor pun dibuat sedemikian rupa dengan dihiasi ukiran yang kian membuat kesan estetik moge ciptaan kepala SMKN 5 ini. "Semua ukiran ini saya buat sendiri, agar motor tersebut terlihat lebih menarik. Karena memang saya orangnya suka seni, jadi motor ini juga tetap harus berseni," tuturnya.

Moge buatan Cone ini telah menghabiskan dana hingga Rp65 juta untuk penyempurnaan. Tetapi pihaknya tak berpuas diri, dan menyebut penyempurnaan moge listrik ini belum sepenuhnya selesai. Cone menyebut masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan dari moge listrik tersebut. Beberapa di antaranya yakni suspensi kenyamanan saat berkendara yang akan coba ditingkatkan lagi.

Kemudian juga untuk proses pengisian daya yang kedepan direncanakan bakal mengunakan teknologi self charging. Artinya, akan ada penyimpan daya yang lain sebagai cadangan ketika penyimpan daya utama habis, maka secara otomatis bakal melakukan pengisian ulang.

"Sudah sempat dicoba dengan cara baterainya dipecah jadi dua. Tetapi kami masih belum menemukan settingan yang pas untuk pengisian daya otomatis ini," ucapnya.

Bila nanti penyempurnaan moge listrik ini selesai, Cone tak menutup kemungkinan bakal diproduksi massal. Namun ia masih akan melakukan riset agar moge listrik ini bisa dikembangkan dengan biaya lebih murah dari yang dibuatnya saat ini.

"Kami masih cari formula untuk kemungkinan produksi massal. Tetapi kami upayakan untuk harganya kisaran Rp 20-25 juta saja," katanya.

 


(ADI)

Berita Terkait