Kasus Keracunan Pemilik Warkop Mojokerto, Racun Dicampur di Kaleng Bubuk Kopi

Warkop milik Ponisri diberi garis polisi usai keracunan kopi (Foto / Metro TV) Warkop milik Ponisri diberi garis polisi usai keracunan kopi (Foto / Metro TV)

MOJOKERTO : Polisi terus mengusut kasus keracunan pemilik warkop dan pelanggannya di Warkop Dusun Kemuning, Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Diduga racun dicampur di kaleng isi bubuk kopi milik pemilik warung. Korbannya ialah, Ponisri (47) dan Nurhadi Wijaya (35).

Salah satu warga, Saniati (52) mengatakan, jika pemilik warung minum kopi sebelum melayani pelanggan, Nurhadi Wijaya. Namun setelah minum kopi, korban mengeluh pusing sehingga Nurhadi Wijaya membayar kopi setelah menghabiskan kopi yang sudah dibuat oleh korban dan meminta untuk korban istirahat.

“Yang punya warung kan minum duluan tapi sedikit karena ada Mas Nur datang pesan kopi. Setelah membuatkan kopi, pemilik warung mengeluh kepalanya pusing sehingga Mas Nur kasih uang kopi yang sudah dipesan. Mbk Pon (korban, red) langsung tiduran, Mas Nur habis satu gelas, wong beli terus pulang,” ujarnya, Jumat 25 Februari 2022.

Masih kata Saniati, setelah pulang korban memberi makan ikan dan membersihkan mobil kemudian ke kamar mandi. Setelah dari kamar mandi langsung ke kamar dan berteriak takbir beberapa kali. Mendengar teriakan korban, mertua korban mendatangi kamarnya dan menanyakan kenapa sampai teriak takbir.

Baca juga : Gelar Wayangan Saat PPKM, Anggota DPRD Tulungagung Didenda Rp12,5 Juta

“Teriak, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Martuanya datang dan tanya kenapa. Keluar bisa dari mulutnya dan tidak sadar. Kemungkinan keracunan kopi karena keduanya mengalami kondisi yang hampir sama usai meneguk kopi. Keduanya juga sebelumnya tidak sakit,” katanya.

Setelah melihat kondisi tersebut, korban langsung dibawa ke Puskesmas Dawarblandong. Di Puskesmas Dawarblandong, korban terus muntah bisa sehingga kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Sakinah di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

“Diduga racun serangga. Ditaruh di kaleng bubuk kopi, pelaku suaminya Bu Pon (korban, red). Mereka sudah lama cek-cok, bukan masalah warisan tapi cemburu dengan istrinya. Sasaran istrinya, bukan Mas Nur. Kebetulan saja Mas Nur pelanggan pertama, wong masih jam 6 pagi,” urainya.

Pelaku datang ke warung yang ada di depan rumah korban tidak diketahui korban. Karena diduga korban memiliki kebiasaan minum kopi di pagi hari sehingga racun tersebut dicampur di kaleng bubuk kopi. Diduga pelaku datang untuk menaruh racun di kaleng bubuk kopi sebelum korban membuka warung.

“Kemungkinan ya setelah tutup warung sebelum kejadian karena pas malamnya ada yang beli kopi juga tidak ada apa-apa. Paginya kok ada korban. Katanya sekarang Mbk Pon kondisinya sudah membaik di Puskesmas Dawarblandong, Mas Nur masih di IGD RSI Sakinah,” jelasnya.


(ADI)

Berita Terkait