JEMBER: Kepolisian Resor Jember menggelar bazar minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter di kawasan pesisir Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur. Upaya itu dilakukan untuk menstabilkan harga komoditas pangan di wilayah setempat.
"Kegiatan bazar itu membantu masyarakat yang saat ini sangat membutuhkan minyak goreng dan mengalami kelangkaan selama beberapa pekan terakhir," jelas Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, dilansir dari Antara, Jumat, 4 Maret 2022.
BACA: 17 Kabupaten/Kota di Jatim Digelontor 3.500 Ton Minyak Goreng
Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Jember bekerja sama dengan tiga pilar Muspika Kecamatan Puger melaksanakan distribusi bahan pangan tersebut. Sebanyak 2.500 liter minyak goreng telah disediakan.
Untuk pembelian, setiap warga hanya diperbolehkan membeli dua liter minyak goreng. Tujuannya agar distribusi kepada konsumen dapat merata.
"Kegiatan itu dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi. Khususnya penanganan kelangkaan bahan pokok serta untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif," tuturnya.
Hery mengimbau kepada warga yang membeli minyak goreng dalam bazar tersebut untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.
"Kami berharap pendistribusian minyak goreng dengan harga subsidi pemerintah itu betul-betul dapat dirasakan masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng dan diharapkan tepat sasaran," ujarnya.
BACA: Harga Cabai Naik Lagi, di Pasuruan Tembus Rp 70 Ribu
Sementara itu, salah seorang warga, Puger Suliswati, mengaku senang adanya bazar tersebut. Menurutnya, banyak ibu-ibu yang kesulitan mendapatkan minyak goreng.
"Minyak goreng di pasar tradisional harganya masih di atas HET yang ditentukan pemerintah. Sedangkan di beberapa toko modern berjaringan sering kosong," kata Suliswati.
Ia berharap agar tidak ada lagi kelangkaan pada minyak goreng. Apalagi, memasuki bulan Ramadan nanti.
(UWA)