PROBOLINGGO : Selama bulan Ramadan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo menilai tidak perlu ada sweeping warung makan. Namun para pemilik warung diminta untuk dapat menghargai masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah berpuasa.
Sekretaris MUI Kabupaten Probolinggo, Yasin mengatakan, pada bulan Ramadan, rasa saling menghargai dan toleransi harus terbangun di lingkungan masyarakat. Terlebih kepada para pemilik warung.
“Jika itu terbangun, maka tak perlu lah adanya penutupan maupun sweeping warung-warung makan,” katanya.
Ia menyebutkan, saat bulan Ramadan, tidak semua orang bisa berpuasa. “Jadi yang tidak puasa kan butuh makan juga. Kalau ditutup semua kan menyulitkan. Misal seperti musafir, orang yang sedang sakit dan sebagainya. Kan kita tidak bisa memaksakan mereka untuk puasa,” sebutnya.
Baca juga : Polisi Panggil Pelaku Video Porno SMK Negeri Madiun
Jika toleransi itu betul diberlakukan, maka ia meyakini, Ramadan kali ini dapat berjalan dengan lebih indah, sebab, rasa saling menghargai cukup menghilangkan perasaan buruk kepada sesama.
“Akan lebih indah lagi jika toleransi itu terjalin. Sehingga prasangka-prasangka buruk dapat dihindari,” katanya.
(ADI)