JAKARTA : Kawasan Budaya Hima di Arab Saudi memiliki banyak koleksi gambar seni cadas yang berusia ribuan tahun. Area yang terletak di pegunungan itu baru saja dimasukkan ke Daftar Warisan Dunia oleh UNESCO.
“Kami sangat gembira situs kuno yang luar biasa ini diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Kawasan ini memiliki nilai universal yang luar biasa, memberi kita banyak pelajaran tentang evolusi budaya dan kehidupan manusia di zaman kuno,” ungkap CEO Komisi Warisan Budaya Arab Saudi, Dr Jasir al-Herbish, dikutip dari Alarabiyah, Selasa 27 Juli 2021.
Dengan begitu, kini ada enam lokasi di Arab Saudi yang telah dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh badan PBB yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan itu. Berikut gambaran keenam situs tersebut:
1. Mada’in Saleh
Mada'in Saleh, atau juga disebut “al-Hijr” atau “Hegra”, adalah situs pertama di Arab Saudi yang didaftarkan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Ini karena signifikansi historisnya yang besar. Seperti disebutkan dalam Alquran, banyak agama dan bangsa hidup berdampingan di Tanah Mada’in Saleh dari berbagai peradaban sepanjang sejarah.
Luas Mada'in Saleh membentang sekitar 60 hektare. Saat ini, bagian dari kawasan itu yang diketahui orang-orang di permukaan baru sebagian kecil saja. Sementara, bagian besarnya masih menjadi “harta karun” yang terkubur di bawah tanah. Fitur abadi yang dibuat oleh masyarakat kuno Nabatea yang menetap di sekitar wilayah ini antara abad pertama SM dan pertama Masehi, hanya menampilkan secuil kisah dari peradaban yang pernah memerintah negeri itu di masa lampau.
2. Distrik at-Turaif di ad-Dir'iyah
Distrik at-Turaif di ad-Diriyah menjadi simbol nasional yang menonjol dalam sejarah Kerajaan Arab Saudi. Ini karena wilayah itu memiliki kaitan erat dengan sejarah pembentukan Negara Saudi pertama. Kota Tua Diriyah yang terletak di tepi Wadi Hanifa, menjadikannya mampu menciptakan interaksi positif antara manusia dan lingkungannya. Diriyah pun menjadi model komunitas oasis di gurun pasir.
3. Kawasan Bersejarah Jeddah,
Pintu Menuju Makkah Kemunculan al-Balad atau Kawasan Bersejarah Jeddah berawal dari era pra-Islam. Ada beberapa situs dan bangunan arkeologi di sana, seperti reruntuhan Tembok Jeddah, gang-gang sarat nilai sejarah, serta pasar. Area bersejarah Jeddah itu mencakup banyak masjid, bangunan, dan lingkungan kuno. Kawasan itu telah mendapat banyak perhatian selama beberapa tahun terakhir, sejak diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2014.
Tidak diketahui kapan tepatnya area tersebut dibangun. Akan tetapi, sejumlah sumber menunjukkan bahwa kawasan itu mulai diberi pagar dan pintu pada pertengahan abad ke-16, untuk melindunginya dari perang yang melibatkan pasukan Portugis dan Turki Usmani. Orang pertama menulis tentang Jeddah adalah musafir terkenal al-Maqdisi. Dia mengunjungi kota itu dalam perjalanannya ke Mekah pada abad keempat Hijriah. Al-Maqdisi mengatakan, kawasan itu memiliki sejumlah istana yang indah yang dilengkapi dengan kolam.
4. Seni Cadas
Hail Situs seni cadas di Wilayah Hail mencakup dua komponen yang terletak di lanskap gurun, yaitu Jabal Umm Sinman di Jubbah serta; Jabal al-Manjor dan Raat di Shuwaymis. Sebuah danau yang dulunya terletak di kaki pegunungan Umm Sinman kini telah menghilang. Di zaman dahulu, danau itu menjadi sumber air tawar bagi manusia dan hewan yang hidup di bagian selatan Gurun Nafud Besar
Nenek moyang masyarakat Arab saat ini telah meninggalkan jejak perjalanan mereka di banyak petroglif dan prasasti di permukaan batu di wilayah tersebut. Adapun Jabal al-Manjor dan Raat membentuk lereng berbatu dari sebuah wadi yang sekarang tertutup pasir. Situs itu menunjukkan banyak representasi dari sosok manusia dan hewan yang mencakup 10.000 tahun sejarah.
5. Oasis al-Ahsa
Situs ini dianggap sebagai oasis terbesar di dunia, dengan lebih dari 3 juta pohon palem tumbuh di area terseut. Tempat ini baru saja dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO saat pertemuan komite budaya di Manama, Bahrain, yang berlangsung sejak 24 Juni hingga 4 Juli lalu. Oasis al-Ahsa juga masuk dalam Guinness World Records sebagai oasis mandiri terbesar di dunia.
“Terletak di tenggara Arab Saudi, ada lebih dari 2,5 juta pohon palem di oasis ini, yang memperoleh makanan dari akuifer bawah tanah yang besar, yang memungkinkan pertanian sepanjang tahun di wilayah yang kontras dengan (iklim) gurun pasir,” ungkap buku referensi rekor dunia itu di laman resminya.
6. Kawasan Budaya Hima
Kawasan ini pernah menjadi rute utama bagi para pedagang, tentara, dan jamaah haji yang melakukan perjalanan dari berbagai pelosok di Jazirah Arab, Mesopotamia, Levant, dan Mesir. Para musafir meninggalkan ribuan prasasti yang menggambarkan perburuan, satwa liar, tumbuhan, simbol, dan alat-alat dalam puluhan naskah kuno, termasuk Musnad, Aram-Nabatean, Arab Selatan, Thamudik, Yunani, dan Arab.
Lokasi ini juga menjadi rumah bagi beberapa sumur yang berusia setidaknya 3.000 tahun dan masih menghasilkan air tawar yang segar.
(ADI)