MALANG: Gara-gara berebut hak atas tanah kas desa (TKD), bapak dan anak tewas bersimbah darah setelah terlibat duel bersenjata celurit (carok) melawan tiga orang di Dusun Sumbergentong, Desa Klepuh Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jumat 29 Januari 2021.
Dua orang korban meninggal atas nama Pujiono dan Irwan. Sementara tiga orang lain yang menjadi lawan duel, mengalami sejumlah luka pada bagian tubuh. Salah satunya, pergelangan tangan putus. Saat ini ketiganya menjalani perawatan di rumah sakit.
Dari sejumlah keterangan, aksi carok massal ini bermula saat kedua korban, Pujiono dan Irwan membersihkan tanaman tebu yang berada di lahan tanah kas desa (TKD).
Tiba-tiba di datangi tiga orang, yaitu Toyib, Samsul dan Sutarman. Ketiga orang ini melakukan pelemparan terhadap kedua korban dengan menggunakan batu. Tak lama kemudian, kedua korban keluar dari lahan tabu dan terjadi aksi carok yang menewaskan bapak-anak ini.
"Diduga terkait sengketa atas hak tanah kas desa. Salah seorang pelaku, yaitu T yang menjabat kepala dusun (Kasun) merasa jengkel terhadap Pujiono, mantan Kasun, " ujar Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar usai mendatangi lokasi kejadian.
Pasalnya, Pujiono masih merasa memiliki hak atas tanah kas desa dan merasa memiliki kuasa atas tanaman tebu. Padahal tanah tersebut merupakan hak dari Toyib selaku kepala dusun baru.
"Persoalan tanah bengkok (TKD) ini menjadi pemicunya. T sudah memberikan sejumlah uang kepada korban sebagai bentuk kompensasi atas tanaman tebu, namun perselisihan belum selesai hingga terjadi carok ini, " beber Kapolres.
Namun, lanjut Kapolres, tiga orang pelaku yang kini dalam perawatan di rumah sakit itu kemungkinan besar akan ditetapkan sebagai tersangka lantaran melakukan aksi main hakim sendiri.
"Nanti setelah kondisi tiga orang ini sehat, kita akan dalami penyelidikan, " ucap Kapolres.
Diketahui juga, korban Pujiono ini dicopot dari jabatanya sebagai Kasun karena terlibat tindak pidana pemerasan.
(TOM)