TULUNGAGUNG: Memasuki bulan ramadan, petugas Dinas Kesehatan Tulungagung, Jawa Timur melakukan pemeriksaan takjil di beberapa lokasi. Hasilnya, masih ditemukan sejumlah makanan dan minuman mengandung bahan kimia berbahaya.
Pemeriksaan dilakukan pada makanan dan minuman yang dijajakan para pedagang di sentra-sentra pedagang takjil. Antara lain di jalan Mastrip, Kelurahan Jepun, Kelurahan Kepatihan dan Desa Ketanon Kecamatan Kedungwaru.
Kasi Kefarmasian dan Perbekalan Dinkes Tulungagung, Masduki mengatakan dari ketiga lokasi tersebut, pihaknya mengambil 31 jenis sampel takjil yang dicurigai mengandung bahan kimia berbahaya.
Setelah dilakukan uji tes, ditemukan 4 produk pangan positif mengandung bahan kimia berbahaya. Dua sampel kerupuk mengandung borak dan rodhamin b. Serta dua jenis olahan usus dan cecek mengandung formalin.
"Bahan-bahan berbahaya tersebut, tidak seharusnya digunakan untuk tambahan bahan makanan. Seba bisa berdampak terhadap kesehatan dalam jangka panjang, " ujarnya.
Terkait temuan tersebut, Dinas Kesehatan akan melakukan pembinaan terhadap para produsen dan pedagang.
"Dinkes Tulungagung mengimbau agar para pedagang dan produsen makanan untuk menghindari penggunaan bahan berbahaya dan diganti dengan bahan lain yang lebih aman, " pintanya.
(TOM)