Sejumlah warga ini berupaya merobohkan pintu masuk perusahaan yang memproduksi kabel dan alat-alat listrik PT Surabaya Autocomp Indonesia di Desa Lolawang, Ngoro, Mojokerto.
Aksi ini dilakukan, karena tak satupun dari pihak perusahaan yang bersedia menemuai mereka saat digelarnya aksi unjuk rasa. Beruntung aksi ini segera diredam oleh warga lainnya sehingga tak berujung kericuhan.
Aksi ini digelar lantaran tidak ada kejelasan terkait pengelolaan limbah yang sebelumnya diminta warga. Tapi oleh perusahan pengelolaan limbah tetap diberikan kepada pihak ke-tiga.
"Padahal kami sudah berulangkali melakukan mediasi terkait limbah ini, namun rupanya pabrik tak menepati," kata Kepala Desa Lawang, Sugiarto.
Akibat aksi ini, aktifitas bongkar muat barang baik bahan baku ataupun hasil produksi terhenti. Sejumlah karyawan perusahaan juga tertahan di luar karena pintu gerbang pabrik di blokade warga.
"Rencanaya aksi serupa akan terus dilakukan hingga tuntutan kami dipenuhi oleh perusahaan," terangnya.
(ADI)