SIDOARJO : Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sebanyak 3.000 sertifikat tanah di Gedung Serbaguna GOR Sidoarjo. Dokumen yang diserahkan terdiri dari 1500 sertifikat milik warga Kabupaten Sidoarjo, 500 sertifikat untuk warga Kabupaten Gresik, 500 sertifikat untuk warga Kabupaten Malang, dan 500 sertifikat untuk warga Kota Malang.
Presiden meminta kepada masyarakat untuk memanfaatkan sertifikat tanah yang dimilikinya dengan bijak. Beliau berpesan bila ingin dimanfaatkan untuk digunakan hal produktif, bisa mengajukan permodalan di bank. "Gunakan untuk modal kerja, gunakan untuk investasi. Jangan ada satu rupiah pun untuk dipakai hal-hal yang tidak produktif atau bersenang-senang," ucap Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmennya untuk menyukseskan Jatim 2024 tuntas Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Diketahui, pada 2024 target PTSL Jatim adalah 19,9 juta. Hingga saat ini berdasarkan data Kementerian ATR/BPN RI, capaian PTSL Jatim mencapai 12,6 juta. Jadi masih ada 7,3 juta yang harus diselesaikan bersama.
“Kami bersama bupati/walikota se-Jatim berupaya maksimal untuk dapat mentuntaskan target PTSL 2024. Sinkronisasi dengan elemen strategis terkait bersama-sama telah membentuk Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA),” ungkap Khofifah, Selasa 23 Agustus 2022.
Khofifah menyebut, animo masyarakat dalam program PTSL di Jatim cukup besar. Hal tersebut sejalan dengan kesadaran masyarakat yang telah menyadari akan pentingnya sertifikasi tanah sebagai kekuatan hukum hak atas tanah yang mereka miliki.
Baca juga : Awas Macet, Komunitas Driver Ojol Geruduk Grahadi Tuntut Kenaikan Tarif Besok
“Kami optimis target 7,3 juta sertifikat bisa terpenuhi di 2024. Kami pun terus mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan program nasional ini. Apalagi program ini tidak dikenakan biaya alias gratis,” imbuhnya.
Khofifah juga menyempatkan diri untuk menyapa seluruh peserta penerima sertifikat tanah. Khofifah berpesan kepada penerima untuk senantiasa menjaga dokumen kepemilikan tanah tersebut. Ia sekaligus mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati jika dokumen digunakan jaminan utang.
“Harus berhitung, apakah pendapatan cukup untuk mengangsur pinjaman bank. Jangan sampai sertifikat ini hilang karena dilelang sebagai pelunasan utang. Gunakan untuk modal usaha, jangan konsumtif untuk beli mobil, motor, handphone, dan lainnya,” ujarnya.
Serahkan Bansos PKH di Pasar Larangan Sidoarjo Sebelum pembagian sertifikat, Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Jokowi dan didampingi Gubernur Khofifah juga menyerahkan sejumlah bantuan sosial bagi para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan pedagang. Penyerahan dilakukan di Pasar Larangan, Kabupaten Sidoarjo.
Tak hanya kepada penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan modal kerja bagi para pedagang, Presiden Jokowi dan Ibu negara berbagi dan menyapa warga sekitar yang telah berjajar di sepanjang Jalan Sunandar Priyo Sudarmo Sidoarjo.
Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih atas perhatian Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Jatim. Kehadiran Presiden Jokowi menjadi motivasi tersendiri bagi masyarakat yang tengah berupaya bangkit dan pulih usai dihantam pandemi Covid-19.
"Terima kasih kembali kami sampaikan kepada bapak presiden yang telah memberikan bantuan kepada para pedagang dan penerima manfaat PKH di Jawa Timur, khususnya yang ada di Surabaya dan Sidoarjo," pungkasnya.
(ADI)