PACITAN: Seorang siswa SMP di Pacitan, Jawa Timur mengalami trauma setelah dibully teman sebayanya, di lingkungan sekolah. Saat ini, korban masih enggan pergi ke sekolah dan mengalami sejumlah luka akibat kekerasan fisik.
Korban Rehan Dwi Pramudipta, siswa kelas 8 SMP negeri 4 Tulakan, Pacitan ini sejak beberapa hari terakhir tidak lagi masuk sekolah. Beberapa luka bekas kekerasan masih tampak di bagian wajah dan kepalanya. Bahkan korban mengaku kesulitan makan lantaran luka di rahangnya.
Menurut Rehan, peristiwa kekerasan itu terjadi beberapa hari lalu saat jam pelajaran olahraga. Korban yang waktu itu sedang memanjat bangku wasit lapangan bola voli, mendadak dijatuhkan oleh temannya.
BACA: Tidak Adil, Penganiaya Santri Gontor Hanya Dikeluarkan dari Pondok
"Saya jatuh, kepalanya terbentur tanah, " ujarnya.
Kondisi itu membuat Rehan merasa kesakitan sehingga terganggu saat mengikuti pelajaran. Korban juga sempat dirawat di UKS oleh gurunya. Pelaku sendiri adalah temannya, yang merupakan anak dari seorang staf TU di sekolah tersebut.
Selain kerap melakukan kekerasan fisik, pelaku juga sering melontarkan kata-kata yang kurang sopan kepada Rehan. Atas kejadian ini, anak kedua pasangan suami istri Iswanto dan Jumiah ini jadi enggan pergi ke sekolah.
Sementara itu menurut keterangan Iswanto, ayah korban, hingga kini belum ada itikad baik dari pihak pelaku maupun orang tuanya. Bahkan pihak sekolah juga tidak memberitahukan kejadian tersebut kepada dirinya
"Kami tidak pernah diberi tahu oleh sekolah, padahal kejadiannya di lingkungan sekolah. Sekarang anak saya tidak mau sekolah, masih takut, " ucapnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, pihak sekolah SMP Negeri 4 Tulakan enggan memberikan keterangan apapun. Pihak sekolah hanya menyampaikan akan menindaklanjuti kejadian tersebut.
(TOM)