Dampak Cuaca Ekstrem, Warga Kota Batu Diminta Waspada

Ilustrasi Ilustrasi

BATU: Pemerintah Kota Batu meminta masyarakat di wilayah tersebut mewaspadai dampak cuaca ekstrem akibat hujan intensitas tinggi dan angin kencang yang bisa mengakibatkan bencana.

Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengatakan saat ini kondisi curah hujan di wilayah Kota Batu masuk dalam kategori tinggi, sehingga perlu diwaspadai dampaknya.

"Selalu waspada, curah hujan yang tinggi mengakibatkan banyak bencana, kita harus selalu waspada dengan potensi sekecil apapun, jangan disepelekan," ujar Aries, Kamis, 2 Maret 2023.

Wilayah Kota Batu memiliki potensi bencana akibat curah hujan tinggi seperti banjir dan tanah longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu sebelumnya telah melakukan pemetaan terkait potensi bencana pada sejumlah wilayah.

Ia menjelaskan, dengan adanya peningkatan kewaspadaan masyarakat untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem tersebut, diharapkan ada sejumlah langkah mitigasi yang disiapkan dalam untuk meminimalisasi korban jiwa akibat bencana alam.

BACA: 2 Jembatan Sungai Brantas Mojokerto Diserang Serangga Klaper, Pemotor Berjatuhan!

"Dengan kewaspadaan yang tinggi, maka kita bisa dengan segera bisa melakukan mitigasi untuk meminimalkan korban," ucap dia.

Memasuki Maret 2023, hujan deras mengguyur wilayah Kota Batu mengakibatkan tanah longsor di jalur alternatif Desa Gunugsari dan Pandesari, Dusun Brau, Kecamatan Bumiaji. Tanah longsor tersebut menutup jalan penghubung Dusun Brau dengan Dusun Claket.

Tebing yang longsor akibat kejadian tersebut memiliki dimensi panjang kurang lebih sepuluh meter, lebar dua meter dan dengan tinggi enam meter. Longsornya tebing tersebut menutup badan jalan.

Pada 2022, BPBD Kota Batu mencatat ada sebanyak 203 kejadian bencana yang melanda salah satu kota wisata di Jawa Timur tersebut. Dari total 203 kejadian bencana alam tersebut, didominasi dengan bencana tanah longsor yang tercatat sebanyak 111 kejadian.

Bencana lain yang melanda wilayah Kota Batu selama periode tersebut adalah cuaca ekstrem atau angin kencang sebanyak 23 kejadian, 27 kejadian banjir dan 16 kejadian pohon tumbang.

Selain itu, ada 11 kejadian kebakaran bangunan, lima bangunan roboh, dua kejadian pergerakan tanah, tiga bencana tanah ambles, tiga kejadian atap atau dinding roboh dan satu peristiwa angin puting beliung.

Wilayah Kecamatan Bumiaji tercatat mengalami 102 kejadian bencana pada tahun 2022, yang kemudian diikuti oleh Kecamatan Batu dengan 70 kejadian bencana dan Kecamatan Junrejo sebanyak 31 kejadian bencana.

 


(TOM)

Berita Terkait