Wabah PMK Belum Mereda, Pemkab Malang Siapkan Anggaran Tak Terduga

Sapi yang terjangkit PMK di Jawa Timur/metrotv Sapi yang terjangkit PMK di Jawa Timur/metrotv

MALANG: Pemerintah (Pemkab) Malang menyiapkan dana tak terduga untuk mengatasi Wabah penyakit mulut dan kaki (PMK). Sebab, jumlah hewan ternak sapi yang terpapar  terus meningkat dari hari ke hari.

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, mengatakan Pemkab Malang berencana mengalokasikan anggaran dari belanja tak terduga (BTT) untuk mengatasi wabah PMK di wilayahnya. BTT tersebut bakal disalurkan dalam waktu dekat.

"Pemerintah Kabupaten Malang berupaya agar rencana pengalokasian anggaran dari belanja tak terduga untuk penanganan wabah PMK bisa segera dicairkan," kata Didik, Senin, 13 Juni 2022.

Selain itu, Pemkab Malang juga kini tengah menggodok rencana penggunaan alokasi dana desa (ADD) dan dana desa (DD) untuk menanggulangi wabah PMK.

BACA: Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah di Jombang

"Selain melalui BTT, Pemkab Malang juga tengah memformulasikan agar bisa diakomodasi melalui Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (DD/ADD)," imbuhnya.

Hingga saat ini, jumlah ternak di Kabupaten Malang yang telah terkonfirmasi dan dipastikan terpapar PMK ada 5.623 ekor. Sebanyak 3.688 ekor di antaranya berada di Desa Pujon, Malang Barat.

“Ini menjadi perhatian. Setidaknya, jika nanti vaksin dari Pemerintah Pusat sudah keluar, salah satunya bisa dikonsentrasikan ke Kabupaten Malang,” tegasnya.

Sementara itu, polisi terus melakukan monitoring untuk mengantisipasi penularan PMK pada hewan ternak yang berada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Salah satunya, dengan melaksanakan giat patroli dialogis pada para peternak hewan ternak.

Kapolsek Ngantang, AKP Hanis Iswanto, mengaku telah menerjunkan anggotanya untuk memonitor peternak terdampak PMK di Dusun Jabon, Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Dalam kegiatan itu, para peternak sapi diminta untuk selalu menutup rapat kandang agar tidak terjadi penyebaran wabah PMK.

"Dan juga agar secara berkala dilakukan penyemprotan disenfiktan guna menghambat penularan PMK pada hewan hernak, serta dilaksanakan penyuntikan dokter Keswan KUD Ngantang," kata Hanis, Senin, 13 Juni 2022.

Hanis mengaku pihaknya bersama dan dinas terkait selalu memberikan himbauan kepada warga peternak yang terdampak PMK agar selalu menjaga kebersihan kandang serta kebersihan di lingkungan sekitar kandang.

 


(TOM)