Setelah Malang, Kini Giliran Pengusaha Hotel di Batu Rumahkan 1000 Karyawan

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

BATU : Sebanyak 1.000 karyawan hotel di Kota Batu dirumahkan. Kebijakan itu terpaksa diambil manajemen karena beberapa hotel berhenti beroperasi selama PPKM Level 4. Okupansi hotel turun dratis menjadi alasannya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi mengatakan, di Kota Batu anggota PHRI mempekerjakan 5.000 orang. Berbagai upaya sebenarnya telah dilakukan agar para karyawan yang di rumahkan ini bebannya dapat dikurangi, salah satunya pemberian bantuan dari Pemkot Batu. Namun dari jumlah tersebut, hanya 60 persen karyawan hotel yang mendapat bantuan. Mereka yakni para pekerja yang tercatat sebagai warga Kota Batu.

"Sisanya sekitar 400 lebih tidak dapat bantuan hibah dari Dinas Pariwisata Kota Batu itu. Karena, KTP-nya luar Kota Batu," katanya

Sementara untuk hak pekerja selama dirumahkan, mengikuti kebijakan dari masing-masing hotel sesuai kemampuan finansial mereka. "Ada yang digaji penuh, ada yang digaji separuh, tergantung dari kemampuan finansial hotel," ujarnya.

BACA JUGA : Libur Kompetisi, Mantan Bek Arema FC Lelang Medali untuk Hidup

Sejauh ini dikatakan Sujud, dampak PPKM darurat yang berlanjut dengan PPKM level 4 ini cukup besar. Setidaknya ada belasan hotel berbintang di Kota Batu menutup operasionalnya. "Alhamdulillah PPKM cukup lumayan berdampak besar bagi kami pelaku wisata di Kota Batu, terutama hotel dan destinasi tutup. Untuk hotel 10 persen anggota PHRI Kota Batu memilih tutup operasional," katanya.

Alasan penutupan, kata Sujud, karena hotel tak ingin mengalami kerugian lebih besar lagi. Sementara okupansi jauh dari jumlah kamar yang dimiliki. "Karena kerugiannya cukup besar, kerugian akan sedikit jika menutup operasional. Ketika buka, jumlah hunian okupansi cukup rendah, jadi mereka memilih tutup saja, daripada operasional dengan kerugian cukup besar," katanya.

Dia menambahkan setidaknya, ada 66 hotel tergabung PHRI Kota Batu, mereka terbagi sesuai dengan jumlah kamar serta fasilitas yang dimiliki. Dirinya merinci, untuk hotel bintang tiga dengan jumlah kamar lebih dari 50, biaya operasional mencapai ratusan juta setiap bulannya. Semakin tinggi hotel berbintang disebutnya, akan menambah beban operasional. Tercatat untuk bidang 4 dan 5, setiap bulannya bisa menghabiskan miliaran rupiah untuk beban operasional.

"Sebagai gambaran untuk bintang 3 dengan 50 kamar lebih operasionalnya mencapai ratusan juta per bulan. Apalagi, sudah ratusan kamar. Mereka sudah bintang 5 sudah tembus sampai miliar rupiah per bulan. Hanya terisi beberapa room saja ya akan merugi," pungkasnya.

 


(ADI)

Berita Terkait