SURABAYA : Penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara memberikan keterangan pers terkait penanganan pasien di RSLI khususnya klaster Bangkalan dengan varian baru Delta B.1.617.2 (India).
“Semua pasien yang terkonfirmasi tersebut telah dirawat dengan baik, dan semuanya sudah dinyatakan sembuh dan bisa pulang atau KRS (Keluar Rumah Sakit) oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP). Mereka telah menjalani perawatan lebih dari 10 hari dan dengan swab PCR dua kali negatif, mereka dinyatakan sembuh. Dua pasien bisa pulang setelah 14 hari perawatan, sisanya pulang setelah 15 dan 16 hari perawatan dan pengobatan di RSLI,” katanya, Jumat 25 Juni 2021.
Artinya, semua pasien varian baru Delta (India) yang dirawat di RSLI sudah sembuh dan pulang ke rumah masing-masing serta menjalani isolasi mandiri 3-5 hari untuk memastikan kondisinya baik, tidak ada gejala susulan yang muncul serta kondisi tubuh mengalami pemulihan.
BACA JUGA : Pertama di Jatim, Unesa Buka Prodi Bisnis Digital
“Selama menjalani isolasi mandiri tambahan tersebut, mereka tetap dimonitoring oleh PKM dan Dinkes setempat serta mendapatkan dampingan dari Relawan Pendamping PPKPC-RSLI untuk membantu mengatasi permasalahan non-medis pasca pemulangan,” tuturnya.
Dengan keberhasilan penanganan pasien varian baru di RSLI, Nalendra menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu terlalu takut dengan varian baru, namun demikian harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, baik dan benar.
“Menghadapi kondisi sekarang, perlu perubahan perilaku menjadi hidup bersih dan sehat dengan kebiasan baru 5M yang harus ditekankan oleh pemerintah dan dijalankan oleh seluruh warga masyarakat. Semua lapisan masyarakat diharapkan bahu membahu mengatasi kondisi ini, tetap tenang dan tidak panik mencermati situasi yang ada. Semua hendaknya bisa mengikuti arahan dan langkah sesuai keputusan dari pemerintah,” tegasnya.
Kapasitas RSLI sejumlah 410 bed. Dan, hingga Kamis 24 Juni 2021 jumlah pasien yang dirawat ada 291 orang. Ini karena ada ‘wisuda’ penyintas atau pemulangan sejumlah 52 orang, 31 orang di antaranya pasien dari klaster Bangkalan. Namun, jumlah pasien yang dirawat akan segera bertambah karena jumlah inden (daftar tunggu) pasien sejumlah 113 orang dan jumlahnya terus bertambah.
Selain sumbangan dari klaster Bangkalan, jumlah pasien yang masuk maupun inden juga banyak berasal dari umum dan keluarga yang berasal Surabaya serta beberapa dari Sidoarjo, Gresik dan kota sekitarnya. Dalam menghadapi melonjaknya hunian serta penuhnya sejumlah RS di Surabaya dan Jatim akhir-akhir ini, RSLI menjadi alternatif dalam penanganan penderita Covid-19.
“Kami selalu siap menjalankan tugas negara memberikan layanan bagi penderita Covid-19 semaksimal mungkin. Semoga masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan konsisten, sehingga tidak terjadi lonjakan penderita Covid-19 dan pandemi segera berakhir,” pungkasnya.
(ADI)