KEDIRI: Manisnya budidaya ikan hias air tawar dirasakan Yacob Bastian Elbash. Pria asal Desa Wonojoyo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri meraup omzet belasan juta perbulan dari berbisnis ikan mungil, Guppy.
Memanfaatkan ruang bekas garasi tak terpakai di rumahnya, Yacob menggeluti bisnis ini sejak setahun terakhir. Awalnya, hanya berniat mencari kesibukan. Namun masa pandemi mengharuskan dirinya lebih banyak di rumah hingga akhirnya lebih serius mengeluti budidaya ikan guppy.
"Setahun lalu mulai hobi ikan guppy. Setelah ada pandemi semakin sering merawatnya karena banyak waktu di rumah," ujar Yacob membuka cerita.
Untuk menarik minat orang memelihara ikan guppy, yacob punya trik dengan menyebar informasi melalui multi platform dengan konten-konten menarik. Cara ini membuahkan hasil dengan meningkatnya omzet hingga dua kali lipat.
Ikan guppy dijual secara berpasangan dengan harga bervariasi, tergantung jenis dan ukuran. Untuk jenis albino full red misalnya, Yacob menjualnya dengan harga Rp 50 ribu perpasang. Kemudian jenis singa blue tail dihargai Rp 300 ribu.
"Paling mahal jenis albino toxedo big red ear harganya bisa Rp 2 juta satu pasang. Perawatan cukup mudah. Hanya memberikan makan ikan dengan pelet serta rajin mengganti air," ucapnya.
Budidaya mudah dan pasar yang masih terbuka membuat bisnis budidaya ikan asal Amerika Selatan ini cocok untuk masyarakat yang ingin memulai usaha baru di tengah pandemi covid-19.
(TOM)