BOJONEGORO : Minyak goreng bersubsidi di Kabupaten Bojonegoro langka menjelang Ramadan. Di sejumlah pasar, minyak murah merek Minyak Kita itu hampir sulit dijumpai. Kalaupun ada harganya juga naik menjadi Rp17.000 per liter. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) minyak subsidir tersebut Rp14.000 per liter.
Kelangkaan minyak bersubsidi ini terpantau di asar tradisional Kota Bojonegoro. Menurut para pedagang, kelangkaan minyak bersubsidi sudah terjadi sejak dua pekan terahir. Salah seorang pedagang, Suyono, mengatakan, terpaksa menjual minyak bersusidi di atas HET karena harga kulakan dari agen juga sudah tinggi.
"Kalau ngecer Rp17.000 per liter. Minyaknya juga langka," katanya.
baca juga : 3 Seniman Jaranan di Malang Keroyok Penonton hingga Babak Belur, Ini Pemicunya
Pengakuan sama juga disampaikan pedagang lainnya Wahyuni. Dia mengatakan, Minyak Kita sulit didapat karena permintaan banyak. Wahyuni menyampaikan, kenaikan juga terjadi pada minyak nonsubsidi yang berkisar antara Rp18.000 hingga Rp21.000 per liter.
(ADI)