SUMENEP: Terhalang cuaca buruk, satu keluarga tidak bisa pulang untuk merawat anaknya yang sakit di Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Bahkan, hingga anaknya meninggal, mereka masih tertahan di Pelabuhan Kalianget.
Kesedihan tampak terlihat wajah Ahyar yang sudah lima hari terjebak di Pelabuhan Kalianget. Ia bersama istrinya tidak bisa pulang untuk merawat anaknya yang sedang sakit di Pulau Masalembu.
"Kami hendak pulang ke rumah untuk merawat anak saya sakit. Sudah lima hari ini tidak ada kapal yang berangkat. Hingga akhirnya anak meninggal, saya tak bisa melihatnya, " ujarnya sedih.
Ahyar dan istrinya hanya bisa pasrah meratapi kepergian anaknya untuk selama-lamanya. Sementara untuk mengurus pemakaman, ia sudah dipasrahkan kepada saudara dan para tetangga.
BACA: Ancaman Badai 28 Desember, Ini Prakiraan Cuaca di Jatim
"Sedih, sampai pemakaman saya belum bisa berangkat. Hanya bisa pasrah berdoa, semua saya serahkan kepada tetangga dan keluarga di sana, " ucapnya.
Sementara Kabid Linjamsos Dinas Sosial Sumenep, Tri Budi Hastuti hanya bisa memberi tali asih berupa uang tunai sebagai wujud bela sungkawa atas musibah yang menimpa keluarga Ahyar.
"Kami ikut berduka dan sangat ingin membantu keluarga ini untuk segera pulang. Tapi ini cuaca buruk yang tidak bisa kita atasi, tidak ada transportasi lain untuk ke Maselembu, " ujarnya.
Dijelaskan Tri, selama satu pekan ini, Dinas Sosial Kabupaten Sumenep secara rutin menyuplai makanan bagi warga yang bertahan di pelabuhan. Total, ada 65 calon penumpang yang masih menunggu kapal berangkat.
"Mereka sudah kehabisan biaya untuk sewa penginapan. Kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah, jika penundaan pelayaran terus diperpanjang, " ujarnya.
(TOM)