Clicks: Ramadan yang selalu dirindukan umat Islam sebentar lagi akan segera pergi meninggalkan kita. Sebaiknya, kita sebagai orang yang beriman memanfaatkan beberapa hari terakhir di bulan suci penuh berkah dan ampunan ini dengan memperbanyak doa.
Dalam situasi apa pun, terutama saat seseorang mengalami kondisi yang susah dan sempit, doa yang kita panjatkan menjadi solusi paling menenangkan. Adapun Allah SWT berfirman agar kita sebagai pemeluk agama Islam harus percaya bahwa doa kita akan dikabulkan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Mu’min ayat 60 yang berbunyi:
“Wa qaala rabbukumud’uunii astajib lakum, innalladziina yastakbiruna ‘an ‘ibaadatii sayadkhuluuna jahannama daakhiriin.”
Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.”
Baca juga: UAS Sebut Masuk Gereja Haram, Bagaimana Hukumnya Menurut Ulama 4 Mazhab?
Tetapi, tahukah kamu, terdapat beberapa waktu yang paling mustajab untuk kita berdoa? Dilansir dari berbagai sumber, berikut waktu mustajab berdoa saat Ramadan agar keinginan kita dapat dikabulkan oleh Allah SWT.
1. Saat sepertiga malam dan waktu sahur
Umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT pada momen sepertiga malam atau sekitar pukul 02.00 WIB hingga azan subuh. Pada waktu tersebut, doa yang dipanjatkan langsung didengar oleh Allah SWT.
Waktu sepertiga malam sama dengan waktu sahur. Sehingga sangat dianjurkan untuk memanjatkan doa pada waktu tersebut selama Ramadan. Nabi Muhammad SAW pun pernah bersabda mengenai keutamaan doa pada sepertiga malam.
“Rabb [Tuhan] kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni,” (HR Bukhari nomor 1145 dan Muslim nomor 758)
2. Ketika berpuasa
Nabi Muhammad SAW pernah menyebutkan bahwa terdapat tiga orang yang doanya akan dikabulkan. Salah satunya, yakni seseorang yang berpuasa hingga waktu berbuka puasa.
“Tiga orang yang doa mereka tidak tertolak, yaitu; seorang yang berpuasa hingga berbuka, seorang imam (penguasa) yang adil, dan doanya orang yang dizalimi. Allah akan mengangkat doanya ke atas awan dan membukakan baginya pintu-pintu langit, seraya berfirman: ‘Demi kemuliaan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski beberapa saat lamanya.” (HR Imam Tirmidzi 3522)
Imam Nawawi rahimahullah dalam Al-Majmu’ juga pernah mengimbau orang yang berpuasa untuk memperbanyak doa, berikut bunyinya:
“Disunahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa dalam keadaan sedang berpuasa, dengan berbagai hajat akhirat dan hajat duniawi. Juga mendoakan orang-orang yang ia cintai dan mendoakan kaum muslimin.” (Imam Nawawi, Al-Majmu’ Syarh Muhadzdzab, Daar El Fikr, juz 6, halaman 375)
3. Waktu berbuka puasa
Pada Ramadan, umat Islam diberikan kesempatan lebih banyak agar doa-doanya dikabulkan. Kalau tadi orang yang berdoa ketika sahur dan berpuasa doanya akan lebih didengar, ternyata sama halnya ketika kita berbuka puasa. Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Sungguh orang yang berpuasa mempunyai doa yang dikabulkan dan tidak akan ditolak tatkala berbuka puasa.” (HR Ibnu Majah nomor 1743)
4. Malam lailatul qadar
Tidak ada yang tahu secara pasti kapan malam lailatul qadar akan hadir di sekeliling kita. Kendati demikian, umat Islam dianjurkan untuk mencari malam tersebut pada salah satu dari 10 malam terakhir Ramadan.
Tentunya, umat muslim akan berlomba-lomba untuk mendapatkan malam ini. Bagaimana tidak? Dalam Alquran, malam lailatul qadar disebutkan sebagai malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Bahkan, amal ibadah kita juga akan dilipatgandakan pahalanya di malam tersebut. Oleh karena itu, kita sebagai pemeluk agama Islam dianjurkan untuk mempebanyak doa pada 10 malam terakhir Ramadan, baik doa khusus malam lailatul qadar maupun doa untuk kepentingan pribadi.
Dari Aisyah binti Abu Bakar, ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW: ‘Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan ketika menemui lailatul qadar?’”
Rasulullah SAW kemudian menganjurkan untuk membaca doa berikut:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.”
Artinya: “Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau Zat Mahapengampun dan menyukai memberikan pengampunan kepada hamba-Nya, maka ampunilah kesalahanku.”
(SYI)