7 Tarian Khas Jawa Timur, Ada yang Hampir Punah!

Media Indonesia Media Indonesia

Menjaga Warisan Leluhur: Sebuah upaya melestarikan tarian tradisional Jawa Timur yang hampir punah. Keindahan gerakan dan cerita dalam setiap langkahnya membawa ke masa lampau, mengingatkan akan kekayaan budaya yang harus dijaga dan dihormati.

Tarian tradisional Jawa Timur adalah warisan budaya yang memancarkan keindahan dan kekayaan sejarah melalui setiap gerakan dan irama musiknya. Namun, di balik pesona dan makna yang mendalam, beberapa tarian tradisional Jawa Timur kini menghadapi ancaman kepunahan. Di tengah arus modernisasi dan perubahan gaya hidup, banyak tarian yang dulunya menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat kini semakin jarang dipentaskan.

Salah satu contoh tarian yang hampir punah adalah Tari Gandrung dari Banyuwangi. Tarian ini awalnya merupakan bentuk penghormatan kepada Dewi Sri, dewi kesuburan dan padi. Tari Gandrung yang dipentaskan oleh penari perempuan dengan gerakan gemulai dan ekspresif, diiringi musik gamelan, kini jarang ditemukan dalam acara-acara adat atau festival budaya.

Selain Tari Grandung, ini beberapa tarian lain yang wajib dilestarikan: 

1. Reog (aksara Jawa: Réyog) 

Reog merupakan tarian tradisional dari Ponorogo, Jawa Timur, yang selalu dipentaskan dalam arena terbuka. Selain berfungsi sebagai hiburan rakyat, Rwog mengandung unsur magis.

Penari utama adalah orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak, dengan berat topeng mencapai 50–60 kg. Ditambah beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping dan Reog asli dari Indonesia.

 

2. Gandrung Banyuwangi 

Gandrung Banyuwangi adalah salah satu jenis tarian tradisional yang berasal dari Banyuwangi. Kesenian ini merupakan pengembangan dari kesenian Jathilan dan Tayub dari Ponorogo.

 

3. Tari Remo

Tari Remo adalah salah satu tarian untuk penyambutan tamu yang ditampilkan baik oleh satu atau lebih, Remo berasal dari kata Reyoge Cak Mo. Tarian ini berasal dari Jombang, Provinsi Jawa Timur.

 

4. Tari Mung Dhe 

(source foto: infobudaya.com)

Tari Mung Dhe adalah tari tradisional yang berasal dari Desa Garu, kecamatan Baron, Nganjuk. Dalam tari ini bertemakan kepahlawanan dan cinta tanah air, heroik, patriotisme. 

Tarian ini juga berkaitan erat dengan kalahnya prajurit Diponegoro yang dipimpin Sentot Prawirodirdjo. 

 

5. Sri Panganti

Sri Panganti adalah salah satu jenis kesenian tari tradisional yang berasal dari daerah Lamongan, Jawa Timur. Tarian ini diciptakan oleh Drs Untung Mulyono. 

Kata "Sri" memiliki arti perempuan dan kata "Panganti" memiliki arti menanti atau menunggu, yang berarti seorang perempuan yang sedang menanti pemuda idaman. Tari Sri Panganti menceritakan tentang kegembiraan anak-anak yang menginjak usia remaja yang jatuh cinta dan menanti seorang pemuda.

 

6. Tari Dupplang

(source foto: lontarmadura.com)

Tari Dupplang ialah tarian tradisional yang berasal dari Sumenep, Madura. Tari Dupplang merupakan salah satu tari tradisional yang sangat spesifik, unik, dan langka. 

Tarian ini memiliki keunikan tersendiri karena suatu jalinan kisah yang menggambarkan prosesi yang utuh dari kehidupan seorang wanita desa. Kerja keras wanita-wanita petani yang selama ini terlupakan, dijalin dan dirangkai dalam gerakan-gerakan yang sangat indah, lemah lembut, lemah gemulai sekaligus menggemaskan.

 

7. Tari Mayang Rontek (bahasa Jawa: beksan Mayang Ronték)

(source foto: Antara)

Tari Mayang Rontek adalah salah satu tarian tradisional khas Kabupaten Mojokerto yang bernuansa Praja Majapahit. Kabupaten Mojokerto sendiri merupakan salah satu wilayah yang terdapat di Provinsi Jawa Timur juga terkenal dengan kesenian tradisional dan wisata sejarahnya, seperti Trowulan. 

Pada era 1990-an, Bupati Mojokerto, Machmoed Zain melihat keunikan dari prosesi pernikahan Mojoputri, yang kemudian Bupati Machmoed Zain mengutus salah seorang seniman bernama Setu untuk menghadirkan tarian untuk melengkapi sebuah prosesi adat tersebut. 

Sejak saat itulah, seniman Setu mulai mengerjakan dan rekonstruksinya, kemudian terciptalah tarian yang indah, yang dinamakan Tari Mayang Rontek.

 

 

(source: Wikipedia)


(SUR)

Berita Terkait