"Bidan setempat dipanggil dan akhirnya datang ke lokasi. Ternyata semua bayi sudah dalam keadaan lahir. Sangat disayangkan bahwa akhirnya bayi-bayi ini tidak bisa tertolong,” kata M Toha, Minggu 24 Januari 2021.
Toha mengatakan, sebelum melahirkan, ibu dari bayi kembar empat tersebut diketahui sudah tiga kali melakukan pemeriksaan kehamilannya ke posyandu terdekat.
Pihak bidan posyandu dan puskesmas juga sudah beberapa kali mewanti-wanti kepada pihak keluarga untuk memeriksakan diri ke Puskesemas Kwanyar.
Bidan juga sudah meminta agar ibu empat bayi kembar itu dirujuk ke rumah sakit setempat agar segera mendapat penanganan. Pasalnya, bidan tersebut menemukan ada kelainan pada kondisi kehamilan sang ibu.
"Namun, pihak keluarga selalu menolak permintaan bidan tersebut hingga akhirnya sang ibu melahirkan," terangnya.
Menurut penuturan warga setempat, dua bayi dilahirkan di dalam rumah. Sementara dua lainnya lahir saat sang ibu masih ada di sumur milik keluarga. Kondisi bayi prematur saat dilahirkan dengan berat badan kurang dari 1 kilogram.
Bayi kembar empat yang meninggal tidak lama setelah dilahirkan. Keempat bayi malang tersebut diduga meninggal karena proses persalinan sang ibu dan pascapersalinan tidak dibantu tenaga medis bidan.
(ADI)