LUMAJANG: Erupsi Gunung Semeru membuat 2.970 unit rumah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami kerusakan. Selain itu, 31 fasilitas umum termasuk tempat ibadah dan sekolah juga rusak.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengaku selaku pimpinan Yayasan Erick Thohir, pihaknya bakal berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang untuk membantu pendanaan persiapan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
"Kami dari jajaran BUMN selalu harus siap turun ke bawah ketika ada kesulitan di masyarakat, karena itu sejak tahun lalu membentuk satgas ketika ada bencana alam," katanya, dalam keterangan resmi, Senin 13 Desember 2021.
BACA: Puting Beliung Terjang Dua Kecamatan di Jombang, Belasan Rumah Rusak
Ia menjelaskan, Satgas di Jawa Timur didukung oleh 26 BUMN siap membantu Pemkab Lumajang. Satgas ini dikoordinasikan oleh PT Petrokimia Gresik.
"Kita tuntaskan tiga hal, bagaimana relokasi sebagaimana arahan presiden, membantu membangun 20 Huntara dibantu Banser dan TNI serta menyiapkan MCK supaya fungsinya bisa dirasakan masyarakat dan memastikan pendidikan anak-anak tetap berjalan dengan 2.500 bantuan alat sekolah," jelasnya.
Sementara Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengatakan pihaknya bersama Menteri BUMN bakal mengerahkan Banser Lumajang untuk membangun hunian sementara (huntara).
"Segera, begitu tempat ditentukan Banser siap bangun 20 unit, langsung akan kita kerjakan, Banser kita sudah terlatih membangun huntara waktu gempa lalu," katanya.
Thoriq, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa Banser Lumajang sejak hari pertama melakukan penyebaran untuk membantu meringankan saudara yang terkena erupsi Gunung Semeru. Baik yang membantu evakuasi maupun distribusi logistik ada 1.400 personil.
"Mereka semua sedang bekerja, dan ada juga sahabat Banser dari kabupaten lain yang membantu kami," jelasnya
(TOM)