PASURUAN: Empat penumpang minibus yang masih satu keluarga tewas usai ditabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu wilayah Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 19 November 20201.
Tiga orang menghembuskan nafas terakhir di lokasi kejadian, sementara satu korban lain meninggal dunia dalam perawatan di puskesmas. Diduga, kecelakaan terjadi akibat sopir minibus kurang hati-hati saat melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pitu.
Empat korban meninggal adalah pasangan suami istri Jemy Djonto, 64 tahun dan Ratna Indrawarni, 54 tahun, warga Desa Sentul. Dua anak korban lain adalah anaknya, yakni Stefen Fangyoto, 22 tahun dan Velisa Yulian, 24 tahun yang berdomisili di Lawang, Kabupaten Malang.
BACA: Hoaks! Video Amblesnya Jalur Wisata Bromo
Petugas Satlantas olres pasuruan yang mendapatkan laporan kecelekaan langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Untuk mengetahui penyebab kecelakaan mengunpulkan barang bukti dan meminta ketrangan dari sejumlah warga disekitar lokasi.
Saksi mata Darwanto mengatakan kecelakaan bermula saat minibus yang dikemudian koban Jemy melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
"Pada saat hendak melintas rel, tiba-tiba muncul kereta api Tawang Alun dari arah utara menuju selatan. Tabrakan tidak dapat terhindarkan hingga minibus terlempar sejauh 10 sepuluh meter dari lokasi tabrakan, " ujarnya,
Sementara Kanit Lakalantas Polres Pasuruan, Ipda Kunaefi mengatakan kecelakaan ini diduga terjadi karena sopir minibus kurang berhati-hati atau tida melihat kanan dan kiri saat melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
"Dari olah TKP dan beberapa saksi, kemungkinan sopir kurang berhati-hati saat melintas perlintasan kereta api tanpa palang pintu, " ujarnya.
(TOM)