Artikel ini telah tayang di jatim.inews.id dengan judul " 10 Persen ASN Pemkot Surabaya Akan Dites Swab untuk Cegah Covid-19 Gelombang 3 ", Klik untuk baca: https://jatim.inews.id/berita/10-persen-asn-pemkot-surabaya-akan-dites-swab-untuk-cegah-covid-19-gelombang-3/2.
Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps
SURABAYA : Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melakukan tes swab PCR terhadap pegawai atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di tiap-tiap satuan kerja atau dinas. Upaya ini untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus covid-19 gelombang ketiga di Surabaya.
Pemeriksaan PCR untuk pegawai tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) bernomor 001.1/13997/436.7.2/2021. SE tersebut ditandatangani langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dengan sasaran 10 persen dari total karyawan atau karyawati di masing-masing tempat kerja atau usaha.
"Insyaallah kita akan mulai pada 24 November 2021. Kami akan memulai dari instansi Pemkot Surabaya, yakni ASN (Aparatur Sipil Negara) terlebih dahulu. Hal ini untuk memberikan contoh terkait strategi dari Pemkot Surabaya untuk penemuan kasus," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.
Febri menerangkan Pemkot Surabaya akan menerjunkan tim gabungan yang berasal dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, kecamatan dan kelurahan. Nantinya, para peserta yang akan dilakukan Swab Cast Finding tersebut ditentukan secara acak.
Baca Juga : KPAI Geram, Minta Kasus Penganiayaan Remaja di Malang Diusut Tuntas
"Tim dari Dinkes akan melakukan swab keliling di kantor-kantor. Peserta yang akan di tes swab nanti akan dipilih, karena akan didata, berapa warga yang dari dalam dan luar Kota Surabaya, yang mungkin mereka berasal dari wilayah yang sedang ada pasien Covid-19," tuturnya.
Selain itu, dia mengaku bila telah berkirim surat kepada setiap perusahaan negeri dan swasta di Kota Surabaya, untuk menangkap sampling tersebut. Meski demikian, Febri menjelaskan, pelaksanaan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Swab Hunter yang terus dilakukan di Kota Surabaya.
"Kami mencoba untuk melakukan peningkatan dari Swab Hunter. Untuk pelaksanaan Swab Hunter sendiri tetap dilakukan dan juga melaksanakan pencarian sampling dari masing-masing kantor dengan 10 persen dari jumlah karyawan," katanya.
Menurutnya, pelaksanaan tes swab tersebut juga dilihat dari beberapa jumlah peningkatan pasien Covid-19, yang sedang dirawat di Hotel Asrama Haji (HAH). Febri menuturkan, pada dua sampai tiga mingguan, terdapat sedikit lonjakan dari kasus covid-19 di Kota Surabaya.
"Biasanya di Hotel Asrama Haji (HAH) hanya 7 pasien, terus sampai 8-9 pasien, tapi sekarang ada 11-14 pasien. Ini harus diantisipasi, walaupun kita melihat kondisi orang tersebut hanya sebatas OTG (Orang Tanpa Genjela) saja," katanya.
Oleh karena itu, Febri berharap, masyarakat Kota Surabaya tidak meremehkan pandemi covid-19 di masa PPKM Level 1 tersebut. Sebab, ia berharap, dalam penanganan covid-19 membutuhkan tanggap jawab dan gotong-royong semua elemen di Kota Surabaya.
"Ini tidak bisa diremehkan, meskipun terjadi peningkatan sekian persen, maka dari itu Pemkot Surabaya melakukan antisipasi. Maka, untuk seluruh warga dan elemen Kota Surabaya, harus saling menjaga, agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19," katanya.
(ADI)