"Kita memang sudah sounding ke beliau (Anwar Fuadi, kita membicarakan tentang rencana pembuatan film perjuangan PETA," ungkap Komandan Kodim 0808 Blitar, Letkol Inf Didin Nasrudin Darsono,
Dipilihnya Film PETA bukan karena sebab. PETA merupakan pemantik perjuangan Bangsa Indonesia untuk berani memproklamasikan kemerdekaan. Perlawanan pasukan PETA terhadap penjajah Jepang di Blitar ini dipimpin Supriyadi yang sosoknya penuh misteri hingga saat ini.
Perjuangan PETA juga menjadi semangat di Asia Pasifik untuk melawan penjajah Jepang. Saat itu, perlawanan PETA pada penjajah yang mengaku sebagai cahaya dari timur (julukan Jepang) ini terjadi pada 14 Februari 1945.
BACA: Marshanda Disuntik Obat Kuda Selama 50 Menit, Ini Efeknya!
"Mungkin karena dulu pertimbangannya kurang matang atau sudah tau bakal kalah, tapi pejuang PETA tetap melawan penjajah. Ini yang membangkitkan semangat perlawanan terhadap penjajah di Indonesia bahkan dunia saat itu," tegas Didin.
Dipilihnya film, Didin menilai tokoh-tokoh pelaku sejarah yang bisa bertutur saat ini sudah menua. Dikhawatir jika tidak mendokumentasikan perjuangan PETA, maka generasi muda tidak memahami sejarah.
"Literatur PETA masih minim, kita berharap dengan bertambahnya waktu sejarahwan yang berkurang kita bisa bercerita pada generasi muda," ungkapnya.
PETA dan Hari Valentine
Sementara Wakil Bupati Rahmat Santoso menegaskan akan mendukung pembuatan film bertemakan perjuangan PETA. Sebagai langkah awal, ia mengundang Anwar Fuadi untuk datang ke Blitar.
"Biasanya generasi muda hanya mengenal 14 Februari sebagai Hari Valentine atau Kasih Sayang dan merayakan dengan pasangannya. Di Blitar pada tanggal itu, para pemuda tentara PETA juga menunjukkan rasa cintanya kepada Tanah Air Indonesia dengan melawan penjajah Jepang, " ucap pria yang akrab dipanggil Makde Rahmat ini.
Sementara itu, aktor kawakan Anwar Fuadi sudah bertemu dengan beberapa tokoh sejarawan di Blitar untuk mengumpulkan bahan untuk membuat cerita di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN) Pemkab Blitar.
Usai bertemu dengan para sejarawan, Anwar Fuadi yang membintangi sinetron Samudera Cinta itu melanjutkan berziarah ke Makam Bung Karno dan langsung bertolak kembali ke Jakarta.
(TOM)