BATU: Alarm tanda akan terjadi bencana berbunyi sepanjang malam di atas tebing Dusun Brau Atas, Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, sejak Senin hingga Selasa, 1-2 Februari 2021.
Menghindari timbulnya korban jiwa, BPBD Kota Batu meminta seluruh warga sekitar tebing untuk mengungsi ke rumah kerabat atau menempati lokasi penampungan sementara hingga musim hujan berakhir.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan alarm untuk mendeteksi adanya pergerakan tanah peratama kali berbunyi, pada Senin siang, 1 Februari 2021. Tak hanya sekali, alarm tersebut terus berbunyi secara acak hingga Selasa dini hari, 2 Februari 2021.
"Hasil pemantauan tim BPBD telah terjadi sejumlah longsoran di tebing tersebut. Sudah ada dua rumah warga ditemukan retakan tembok dan rekahan tanah, " ujarnya.
Selain kontur tanah dan lokasi pemukiman sekitar 15 kepala keluarga tersebut berada di kemiringan 45 derajat, tingginya curah hujan dan minimnya tanaman penguat juga menjadi penyebab terjadinya longsor dan retakan.
"Dari total 15 KK yang ada, 11 diantaranya mendapat rekomendasi segera pindah atau mengungsi dulu ke rumah tetangga dan kerabat. BPBD Kota batu juga akan membangun tempat penampungan sementara tak jauh dari lokasi rumah warga, " katanya.
Sementara warga yang sudah terbiasa dengan longsor dan retakan tanah itu, memastikan bersedia dipindahkan ke lokasi yang lebih aman. Namun tetap berada tak jauh dari rumah mereka.
"Sekarang masih ada yang di rumah, mejaga harta benda dan ternak sapi. Ternak ini sumber penghasilan kami, kami bisa jauh-jauh kalu pindah, ujar Sumiatun, salah satu warga.
Selain meminta warga mengungusi, petugas BPBD Kota Batu juga menutup tebing berstatus rawan menggunakan terpal plastik. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor susulan.
(TOM)