Equil, Air Mineral Premium Kelas Dunia Asli Indonesia

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Equil adalah merek produk air mineral premium kelas dunia yang sering kali dipajang di meja makan restoran fine dining, hotel bintang lima, bahkan saat jamuan penting kenegaraan. Siapa sangka, ternyata Equil merupakan produk air mineral asli Indonesia dan diproduksi di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Dilansir dari berbagai sumber, sekitar tahun 1990-an, seorang pengusaha bernama Morgen Sutanto melihat potensi air mineral di pasar domestik didominasi oleh produsen lokal yang hanya memproduksi kemasan biasa. Sedangkan air mineral premium masih didominasi oleh merek dari luar negeri. Morgen kemudian memutuskan untuk membuat air mineral murni dengan standar premium dengan nama PT Equilindo Asri, pada 1997.

Perjuangan Morgen untuk memproduksi air mineral premium tidaklah mudah. Butuh waktu bagi Morgen untuk meyakinkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk meyakinkan keaslian dan kealamian air mineral yang ia produksi. Proses yang dijalaninya pun sangat panjang.

Awalnya, air diperiksa setiap satu jam. Pemeriksaan ini dimulai dari sumber air hingga dimasukkan ke dalam botol kemasan. Setelah pengemasan, maka akan dikarantina selama lima hari untuk mendeteksi bakteri. Proses panjang inilah yang membuat Equil memiliki harga yang lebih mahal.

Baca juga : Michelin Mundur dari Formula E, Ini Penyebabnya

Demi menjaga kealamiannya, Equil mendirikan pabrik di dekat sumber mata air, yaitu di kaki Gunung Salak, Sukabumi, Jawa Barat. Karena harus diambil secara alami, maka pabrik yang bernama Villa D’Equilibrium ini pun hanya mengambil air yang keluar dari mata air yang disediakan oleh alam saja. Dengan terbatasnya sumber air ini, tak heran jika pabrik seluas 1,1 hektare di atas tanah 10 hektare ini hanya dioperasikan oleh 45 orang.

Setelah mendapatkan sertifikasi dari BPOM, Equil mencoba ekspansi ke berbagai negara. Namun, mereka harus memenuhi standar Codez Alimentarius yang telah dibuat oleh Organisasi Pangan dan Agrikultur Dunia (FAO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendapatkan cap sebagai merek air mineral alami.

Setiap produk dari Equil haruslah lolos dari treatment dan perlakuan apa pun karena apabila terdeteksi dapat mengubah sifat fisika, radiologi, mikrobiologi, hingga kimia air, maka tidak akan mendapatkan cap sebagai air mineral alami. Perjuangan Morgen membuahkan hasil, produknya dinyatakan lolos dan resmi dirilis.

Sesaat setelah dirilis, Equil langsung mendapatkan perhatian khusus dari pasar Eropa. Hingga saat ini, Equil masuk dalam daftar 13 air mineral termahal dunia yang bersaing dengan Bling H20 dari Amerika Serikat, Veen dari Bhutan, hingga SOMA dari Korea Selatan yang harganya mencapai ratusan ribu rupiah.


(ADI)

Berita Terkait