MADURA: Presiden Madura United Achsanul Qosasi meminta pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menjalankan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Termasuk mengelar Kongres Luar Biasa!
Menurutnya, rekomendasi TGIPF mengikat secara moral sebagai bentuk tanggung jawab atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.
"TGIPF adalah bentukan pemerintah atas perintah Presiden (Joko Widodo). Ini hampir sejajar dengan Inpres (Instruksi Presiden). Jadi, hasil dan rekomendasi TGIPF memiliki dasar hukum yang kuat," kata Achsanul.
Menurutnya, pemerintah memang tidak bisa memaksa Ketua PSSI dan Exco untuk mundur atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) seperti poin-poin yang tercantum dalam rekomendasi TGIPF.
Namun PSSI diminta tidak melupakan andil pemerintah dalam membangun sepak bola dengan membantu pendanaan yang digunakan dari uang rakyat.
BACA: 2 Jam Keliling GBT, Menpora Pastikan Surabaya Tetap Tuan Rumah Piala Dunia U-20
"Harus dipahami bahwa PSSI banyak dibantu dana oleh Pemerintah yang berasal dari uang rakyat. Sejak Piala Asia 2010, pemerintah terus memberikan bantuan kepada PSSI melalui KONI dan Menpora. Sebaiknya ikuti saja rekomendasi pemerintah, agar sepak bola kita menjadi sehat dan baik," kata Achsanul.
Sebelum rekomendasi TGIPF keluar, Achsanul secara tegas meminta pengurus PSSI untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab atas tragedi yang menelan 132 korban jiwa dan ratusan lainnya luka dan trauma.
Sementara Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI belum bisa memberikan jawaban sikap atas rekomendasi itu. Saat ini, Exco masih menggelar rapat untuk menentukan sikap.
(TOM)