SURABAYA : Pasien covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya tinggal tersisa satu orang. Ribuan pasien sebelumnya telah dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan. Mayoritas Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Berdasarkan data Tim Covid-19 Jawa Timur sejak sebulan terakhir, sebanyak 1.234 pasien covid-19 di RSLI Surabaya telah sembuh. Mereka terdiri atas 700 laki-laki dan 543 perempuan PMI. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI Surabaya, dr Nevy Shinta Damayanti mengatakan, pasien terakhir yang dipulangkan setelah sembuh dari covid-19 yakni sembilan PMI pada Kamis 29 September 2021 kemarin.
"Sembilan sudah dipulangkan dan hanya tersisa satu pasien saja," katanya, Kamis 30 September 2021.
Nevy optimistis, akhir pekan ini RSLI Surabaya menuju zero pasien atau nihil. Meski begitu, RSLI Surabaya tetap buka dan masih menerima kedatangan pasien. Nevy menerangkan, dalam dua bulan terakhir, pasien didominasi dari PMI. Sampel dari beberapa PMI itu juga sudah dikirimkan untuk penelitian lebih lanjut. Namun, belum ada jawaban hingga saat ini.
Baca Juga : Pimpin Rapat Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, Wapres Terbang ke Jatim
"Alhamdulillah, artinya kemungkinan tidak ada mutasi. Terpenting, ke depan tetap jalankan protokol kesehatan di mana pun berada," katanya.
Nevy memastikan, RSLI Surabaya tetap beraktivitas seperti biasa dengan membenahi segala kegiatan dan melakukan evaluasi. Mengingat, jumlah pasien pernah mencapai lebih dari 10.000 orang.
"Perawat, dokter, hingga administrasi akan kembali lagi me-refresh keilmuan, sebagai langkah peningkatan kapasitas sekaligus bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapai perkembangan dan tantangan ke depan," ujar dokter spesialis paru itu.
Perwakilan perawat RSLI Surabaya, Oktavianus Kopong Miten memastikan, kondisi seluruh fasilitas yang tersedia tetap terjaga. Dia menyatakan, pihaknya melakukan pembenahan apabila ditemui beberapa kekurangan dan kerusakan sesuai prosedur dan ketentuan rumah sakit.
"Kami melakukan pembersihan secara keseluruhan, dekontaminasi, sterilisasi, dan pengaturan aset-aset di dalam, termasuk penataan dan pengaturan nomor bed, juga inspeksi dan perbaikan saran prasarana," tuturnya.
Sebab, menurutnya kondisi longgar pasien ini justru memberikan kesempatan bagi RSLI Surabaya untuk memeriksa semua fasilitas yang tersedia. Maka dari itu, para perawat terus memonitoring dan memastikan bahwa semua dalam kondisi baik dan siap digunakan. Sementara itu, pasien terakhir di RSLI Surabaya berinisial WNP mengaku senang meski sendirian. Sebab, saat ini kondisinya makib membaik dan segera bisa pulang.
"Semoga hari ini bisa pulang. Saya sudah di-swab PCR. Semoga hasilnya negatif," katanya.
(ADI)