Surabaya: Diva Bulan Permani, mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris di Fakultas Ilmu Budaya (FIB Unair), dinobatkan sebagai Duta Lingkungan Jawa Timur dalam acara yang diadakan oleh Yayasan Sahabat Pemuda Prestasi Indonesia (YASPPI).
Diva mengisahkan bahwa ia harus bersaing dengan banyak pesaing kuat dari berbagai wilayah di Jawa Timur dan melewati berbagai tahapan seleksi yang panjang hingga mencapai tahap finalis dan pra-karantina.
"Saya bersyukur mendapat golden ticket pada ajang tersebut. Golden ticket ini merupakan salah satu keuntungan dari para duta untuk lolos beberapa seleksi awal. Hal itu saya dapatkan karena personal branding yang saya tampilkan pada sosial media dinilai cukup baik," ujar Diva dikutip dari Antara, Kamis, 18 Juli 2024.
Mahasiswa asal Sidoarjo ini menyatakan bahwa sejak kecil ia telah memiliki ketertarikan pada lingkungan. Diva menganggap bahwa ajang ini merupakan kesempatan emas baginya sebagai kawula muda untuk menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan sekitar sekaligus menyalurkan minatnya sejak kecil.
"Saat duduk di bangku sekolah dasar, saya pernah melakukan penelitian sederhana terkait jentik-jentik nyamuk di lingkungan sekitar saya. Hal itu menjadi awal mula saya tertarik pada isu-isu lingkungan, khususnya di kawasan Surabaya dan Sidoarjo," ucapnya.
Diva mengaku sempat merasa tidak percaya diri selama kompetisi. Selain harus bersaing dengan puluhan peserta yang hebat, ia juga merasa gugup saat menghadapi sesi wawancara di hadapan dewan juri.
Diva tidak menyangka sebelumnya bahwa akan ada empat pos wawancara dengan fokus pertanyaan yang berbeda.
"Nah, karena sebelumnya saya tidak mengetahui alur wawancaranya, hal ini membuat saya kaget dan minder dengan pesaing lainnya. Mungkin pada sesi itu menjadi tantangan terbesar saya selama ajang itu berlangsung. Namun, saya berhasil melawan rasa ketidakpercayaan diri itu," ujar Diva.
Diva menyatakan bahwa ketenangan diri adalah kunci yang membuatnya berhasil melewati rasa tidak percaya diri tersebut. Ia berusaha menenangkan diri saat menjalani sesi wawancara sambil mengulang materi terkait isu lingkungan yang akan disampaikan kepada dewan juri.
"Cukup challenging memang pada saat itu, ditambah waktu untuk menyampaikan gagasan dan materi cukup singkat. Kuncinya dapat mengendalikan dan yakin pada kemampuan diri sendiri," ujarnya.
Diva juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tuanya serta rekan duta lainnya yang memberikan dukungan mental dan arahan selama ajang tersebut. Ia tidak menyangkal bahwa dukungan dari orang-orang terdekatnya menjadi kunci kesuksesannya dalam ajang duta ini.
isu-isu lingkungan saat ini. Selain itu, saya berharap Unair tidak hanya sebagai world class university, namun juga menjadi universitas yang ramah lingkungan," kata Diva.
(SUR)