Longsor Nganjuk: Korban Meninggal Bertambah 4 Orang, 14 Masih Tertimbun

Sejumlah warga melihat lokasi longsor di Nganjuk, Jawa Timur. Sejumlah warga melihat lokasi longsor di Nganjuk, Jawa Timur.

NGANJUK: Jumlah korban meninggal dalam musibah tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur bertambah.

Dari data yang dirilis Tim SAR Surabaya, korban meninggal hingga pukul 13.30 WIB, berjumlah empat orang. Sementara jumlah orang hilang yang diduga masih tertimbun longsor ada sebanyak 14 orang.

Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo menyatakan tim di lapangan, baru saja mengevakuasi dua korban perempuan yang diduga ibu dan anak dalam kondisi meninggal dunia. Sebelumnya, dua korban meninggal sudah lebih dulu ditemukan.

"Kedua jenazah dibawa petugas berwenang ke Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk untuk diidentifikasi. Identitasnya akan kami informasikan menyusul. Untuk korban selamat yang telah ditemukan sebanyak 18 orang," " katanya melalui keterangan tertulis.


Sebelumnya, peristiwa longsor ini dipicu hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu 14 Februari 2021,  sekitar pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB. Akibatnya tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, pada pukul 18.00 WIB.

Saat ini, Kantor SAR Surabaya mengerahkan sebanyak dua tim untuk membantu upaya pencarian. Dua tim operasi yang beranggotakan 15 orang penyelemat dari Kantor SAR Surabaya dan Pos SAR Trenggalek saat ini dikerahkan ke lokasi longsor dengan sejumlah peralatan SAR pendukung.

"Selain personel penyelamat dan penolong terlatih, Kantor SAR Surabaya juga mengerahkan satu unit alat berat berupa excavator untuk mempermudah upaya pencarian terhadap para korban tanah longsor yang belum ditemukan," ucapnya.

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya I Wayan Suyatna menandaskan dalam upaya pencarian para korban yang dinyatakan hilang, personel tim SAR gabungan dibagi menjadi dua unit penyelamat dan pencarian (SRU).

"Unit SRU pertama melakukan pencarian secara manual dengan menggunakan sejumlah peralatan pendukung, mesin pompa air Alkon, sekop, dan cangkul. Unit SRU kedua melakukan pencarian dengan menggunakan excavator," katanya.

Sejumlah kendala yang dihadapi tim SAR gabungan saat melakukan upaya pencairan korban, di antaranya cukup sulitnya akses jalan untuk alat berat menuju ke lokasi, kondisi lokasi tanah longsor yang cukup curam, dan masih ada retakan di sekitar lokasi.

 


(TOM)

Berita Terkait