MALANG: Devi Athok, ayah dari dua korban tragedi Kanjuruhan tak kuasa menahan tangis saat melihat makam kedua anaknya dibongkar di Tempat Permakaman Umum (TPU) Dusun Pathuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu 5 November 2022.
Berdasarkan pantauan, Devi Athok terlihat ikut menyaksikan proses autopsi jenazah kedua putrinya. Kedua jenazah itu diautopsi oleh dokter forensik di dalam tenda terop berukuran 8x12 meter yang ditutup kain biru di TPU itu.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Devi Athok keluar dari dalam tenda terop dengan dibopong oleh dua orang sembari menangis dan berteriak.
BACA: Menengok Makam Korban Tragedi Kanjuruhan Jelang Autopsi: Diguyur Hujan Masih Ramai Diziarahi
Pria yang mengenakan kaos hitam bergambar foto dua putrinya itu berulang kali mengucap kata 'anak ku, anak ku'. Devi Athok sempat dibawa ke tenda di luar untuk ditenangkan. Setelah diberi minum, Devi Athok dibopong sejumlah orang ke mobil yang berlokasi jauh dari TPU.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga tampak ikut mendampingi Devi Athok. Kehadiran LPSK bertujuan untuk bisa memberikan perlindungan pada korban dan keluarga korban
"Ini adalah salah satu bahan di dalam proses penegakan hukum ya. Jadi yang penting LPSK itu menjaga untuk bisa memberikan perlindungan pada korban dan keluarga korban agar tetap tidak terintimidasi, tidak terancam, tidak mengalami tekanan dalam proses peradilan ini," kata Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo.
Pihak yang mengajukan autopsi adalah Devi Athok sendiri. Warga Bululawang, Kabupaten Malang itu mengajukan autopsi untuk dua putrinya yang meninggal dunia pada tragedi Kanjuruhan, yakni Natasya Deby Ramadhani, 16, dan Naila Deby Anggraeni, 13.
(TOM)