Tanaman Herbal Ini Cocok untuk Treatment Covid-19, Berikut Daftarnya

Kumpulan tamanan herbal (Foto / Istimewa) Kumpulan tamanan herbal (Foto / Istimewa)

SURABAYA : Salah satu cara mencegah terpapar covid-19 adalah dengan menjaga imunitas tubuh. Oleh karenanya penting bagi kita untuk memberikan tubuh asupan herbal yang dapat menyehatkan. Peneliti dari Laboratorium Balai Penelitian Konsultasi Industri (BPKI) Surabaya, Munadjim merekomendasikan sejumlah tanaman herbal untuk digunakan sebagai peningkat imunitas dan terapi saat terpapar covid-19.

Ia juga merekomendasikan beberapa cara dalam menggunakan tanaman herbal, seperti diminum ataupun digunakan sebagai terapi uap. Untuk tanaman herbal yang diminum, ia merekomendasikan daun mint, jinten hitam, kayu manis, kumyit, jahe merah, dan jeruk lemon. Seluruh bahan itu juga direbus ke dalam sebuah kuali atau panci. Kemudian, setelah matang ditaruh dalam gelas dan diberi potongan jeruk lemon.

“Saya pernah membaca jurnal, kalau ingin sehat setiap saat dan setiap hari, harus berkeringat selama dua jam. Dan jahe merupakan salah satu herbal yang bisa memicu keringat ini,” tegasnya.

BACA JUGA : Kebiasaan Warga Jatim Saat PPKM, Survei BPS : Banyak Berdoa

Untuk terapi uap, Munadjim mengungkapkan cocok dipakai bagi yang mengalami gangguan pernafasan, mulai dari batuk pilek ataupun saat kehilangan indra penciuman (anosmia). Bahan-bahan herbal yang direkomendasikan Munadjim yaitu yang mudah ditemukan dan digunakan sehari-hari. Khususnya daun kayu putih (eukaplitus), daun sirih temuros, bunga kenongo, daun cengkeh kering, dan jahe merah.

“Berdasarkan analisa kandungan dari lima bahan mengandung senyawa tinggi untuk mengobati tubuh dari paparan virus,” jelasnya.

Sementara itu, Candra Irawan salah satu penyintas covid-19 yang sempat menggunakan terapi uap merasakan dampak positif. Setelah dinyatakan terpapar, Irawan merasa napasnya terasa berat disamping itu batuk tanpa dahak. Setelah menggunakan uap dari ramuan ini, Irawan berhasil sembuh selama lima hari isolasi mandiri di rumah.

“Tenggorokan saat itu rasanya nggak enak, setelah saya uap selama tiga kali sehari, mulai terasa efeknya lima hari kemudian. Dahak yang tadinya sulit untuk keluar bisa dengan mudah keluar,” kata Irawan


(ADI)

Berita Terkait