SURABAYA : Buronan negara dalam kasus percobaan pembunuhan dan penganiayaan Hendra Subrata (81) pada tanggal 26 Juni 2021 akhirnya dideportasi ke Indonesia dari Singapura. Hendra kabur sejak tahun 2008 atau hampir 10 tahun. Sebelumnya, pada periode tahun 2008 Hendra Subrata ditetapkan sebagai tersangka kasus percobaan pembunuhan dan penganiayaan terhadap korban Hermanto Wibowo di Bilangan KS Tubun Jakarta Barat oleh penyidik Dit Reskrimun Polda Metro Jaya.
Saat itu, Katim penyidikan AKBP Nico Afinta yang menjabat Kasubdit Ranmor. Saat ini Nico Afinta sudah berpangkat Irjen Pol dan menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Pada saat itu tersangka Hendra Subrata mencoba membunuh korban Hermanto Wibowo dengan cara memukul bagian kepala korban dengan Barbel.
Serangkaian proses penyidikan dilalui dengan langkah-langkah scientific crime investigation guna menemukan alat bukti. Tersangka Hendra Subrata pun tidak tinggal diam saat proses penyidikan berlangsung. Tersangka beberapa kali melaporkan pihak penyidik ke fungsi Propam dengan tuduhan proses penyidikan tidak profesional, namun semua tuduhan itu terbantahkan dan tidak terbukti saat penyelidikan laporan aduan tersebut yang dilakukan oleh pihak Propam.
BACA JUGA : Jadi Provokator Keributan Patroli PPKM, Pemilik Warkop Ditetapkan Tersangka
Hingga pada akhirnya berkas perkara tersangka Hendra Subrata dinyatakan lengkap (P21) oleh pihak jaksa penuntut umum. Dalam persidangan Hendra Subrata dituntut melakukan percobaan pembunuhan dan penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 KUHP. Setelah melalui tahapan proses persidangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat memvonis 4 tahun penjara serta dikuatkan oleh Keputusan Mahkamah Agung pada tahun 2010.
Namun saat akan dieksekusi kejaksaan terdakwa melarikan diri, hingga pihak Polda Metro Jaya atas permohonan dari pihak Kejaksaan menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap terdakwa Hendra Subrata pada tanggal 28 September 2011 Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta membenarkan penangkapan Hendra Subrata.
Hendra dideportasi dari Singapura dan kembali ke Indonesia pada tanggal 26 Juni 2021. Hal ini dapat dilakukan berkat kerja sama antara Kejaksaan Agung, Kemenlu RI, NCB Interpol Polri serta dukungan pemerintah Singapura.
"Saya turut merasa bangga atas keberhasilan Kejaksaan Agung RI, Kemenlu RI, NCB Interpol dan pemerintah Singapura dalam proses pemulangan buronan kasus pembunuhan dan penganiayaan Hendra Subrata," katanya.
(ADI)