BATU : Kota Batu dikenal memiliki pesona alam yang luar biasa. Tak heran jika di kota ini terdapat destinasi wisata keluarga yang beragam. Salah satunya berada sudut kota, terdapat lokasi wisata dengan air terjun kembar. Destinasi wisata yang diberi nama Coban Putri ini menjadi perbincangan dan banyak dikunjungi wisatawan.
Adalah warga Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo dibalik penamaan Coban Putri. Pemberian nama ini sangatlah tidak berlebihan. Kecantikan 2 air terjun kembar menjadi dasar utama penggambaran kecantikan coban yang baru dibuka untuk umum 6 tahun terakhir tersebut.
Untuk menuju ke sana, jika dari Kota Malang atau Kota Batu, lokasi Coban Putri dapat dilalui dengan kendaraan bermotor ataupun sepeda angin. Pengunjung akan melewati perkampungan warga, perkebunan buah dan sayur serta hutan pinus di lereng gunung Panderman.
Dari tempat parkir, lokasi air terjun kembar ini hanya berjarak sekitar 100 meter. Pihak pengelola memberikan pilihan bagi wisatawan yang berkunjung, dengan berjalan kaki atau berkendara menggunakan mobil offroad. Sebelum mancapai pusat air terjun, setiap wisatawan bakal melalui sebuah aliran sungai yang terbagi dalam 5 bendungan membentuk 5 air terjun mini. Sementara 2 air terjun dengan ketinggian 45 dan 35 meter itu terletak di ujung lembah.
BACA JUGA : Simak! Berikut 5 Hal yang Perlu Dilakukan Setiap Hari Agar Jantung Tetap Sehat
Coban Putri sendiri terletak tepat di bawah Coban Rais yang sudah banyak dikunjungi dan dibuka untuk wisatawan. "Tak hanya air terjun kembar dan bendungan mini, coban putri juga memiliki fasilitas permainan ramah keluarga mulai dari kolam bermain bagi anak kecil camping ground, flying fox, panjat tebing serta pusat jajanan," kata salah satu wisatawan Estu Diah.
Sebelum pandemi menyerang, Coban Putri banyak dikunjungi wisatawan sedikitnya 6 ribu orang dalam sebulan. Sedangkan 35 persen diantaranya merupakan wisatawan luar negeri terutama dari daratan Eropa dan Asia. Namun sejak status pandemi covid diterapkan pemerintah, tingkat kunjungan menurun drastis.
" Wisatga ini baru berangsur pulih pada akhir tahun 2020 lalu. Saat ini, dalam sehari jumlah wisatawan yang datang berkisar 100 orang per hari dan berlipat ganda pada akhir pekan maupun hari libur nasional," kata Pengelola Coban Putri, Suwandi.
Suwandi mengatakan untuk memudahkan wisatawan yang mengandari roda 4, pihaknya telah membuka jalan tembus. Sebelumnya, setiap wisatawan yang ingin merasakan kesejukan dan kaindahan alam pegunungan harus berjalan kaki menembus hutan selama 1 jam.
"Selain memperlebar akses jalan masuk dan melengkapi fasilitas tambahan bagi kepuasan wisatawan, kami juga menyiapkan pembangunan kebun petik buah jeruk dan durian di sepanjang jalan dari perkampungan warga hingga ke pusat Coban Putri," pungkasnya.
(ADI)