SURABAYA: Maraknya penolakan beberapa daerah di Jawa Timur terhadap Ustaz Hanan Attaki membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim ikut angkat bicara. MUI memastikan ceramah Ustaz Hanan Attaki bukan sesat!
Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim, Ma'ruf Khozin, mengatakan penolakan tersebut bukan karena ceramahnya menyebarkan paham sesat. Namun karena dikhawatirkan akan bertentangan dengan tatanan dakwah yang sudah ada di daerah tersebut.
"Sebenarnya bukan sesat, cuma metode ceramahnya saja. Kalau boleh jadi, di satu provinsi cocok belum tentu di wilayah yang di sini pesantrennya ribuan, belum tentu cocok," kata Khozin, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu, 27 Juli 2022.
Khozin melanjutkan penolakan yang terjadi di Jember dan Situbondo dan terbaru Sumenep bukan mengartikan Hanan Attaki ditolak ceramah di seluruh daerah di Jatim. Sebab, di beberapa daerah lain, Hanan Attaki masih diperbolehkan berceramah. Salah satunya di Surabaya.
BACA: Giliran Sumenep Tolak Konser Langit Ustadz Hannan Attaki
"Di beberapa daerah boleh, misalnya di Surabaya tidak ditolak, malah diterima. Jadi, tergantung heterogen masyarakatnya, karena setiap daerah berbeda paham," ujarnya.
Khozin menjelaskan di Jatim terdapat beberapa daerah yang relijius, tingkat keilmuannya tinggi, pesantrennya banyak, serta memiliki banyak ahli zikir.
Dikhawatirkan, jika ada penceramah atau pendakwah yang berbeda kultur, makan akan bertentangan dengan tatan yang sudah ada di daerah tersebut, sehingga mengganggu kondusivitas.
"Kalau terus tiba-tiba ada pendakwah yang berbeda kultur, beda cara, misalnya dakwah gaul. Dakwah gaul ini bagaimana? Sementara di wilayah Jatim yang sudah relijius dikhawatirkan merusak tatanan. Kalau sudah baik tentu yang didatangkan yang lebih ahli seperti majelis zikir atau lainnya," jelasnya.
(TOM)